Jumat 23 Nov 2018 20:50 WIB

Basarnas Belum Putuskan Soal Pencarian Ulang Korban Lion Air

Basarnas belum memutuskan soal wacana manajemen Lion Air untuk mencari ulang korban.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Basarnas saat melakukan pencarian korban Lion Air
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anggota Basarnas saat melakukan pencarian korban Lion Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan SAR Nasional (Basarnas) belum menentukan sikap terkait wacana manajemen Lion Air untuk mencari ulang para korban Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang. Basarnas telah melakukan upaya terbaik selama operasi pencarian korban sejak 29 Oktober hingga 10 November.

"Belum, belum ada (koordinasi lebih lanjut),  tidak tahu pembicaraan seperti apa, tapi kami belum," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Basarnas Suhri Sinaga kepada Republika.co.id, Jumat (23/11).

Suhri mempertanyakan wacana pihak lion Air untuk kembali mencari korban. Menurutnya, saat ini yang masih terus melakukan tugasnya adalah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam mendalami jatuhnya pesawat.

"Itu sudah tugasnya KNKT bukan Basarnas lagi," ucapnya.

Meski demikian, Suhri mengatakan Basarnas mau menjalankan pencarian ulang. Asalkan, anggaran bukan berasal dari Basarnas yang telah menutup operasi pencarian tersebut. "Kenapa tidak? tapi biaya dari mereka (Lion Air) bukan dari Basarnas lagi," katanya.

Baca juga: Daftar 125 Korban Kecelakaan Lion Air yang Teridentifikasi

Direktur Pengelola Lion Air Daniel Putut Kuncoro mengungkap adanya peluang untuk melanjutkan kembali pencarian korban jatuhnya Lion Air PK-LQP dengan penerbangan JT-610 di Perairan Karawang. Peluang kelanjutan pencarian itu, kata dia, akan dibicarakan terlebih dahulu dengan pihak terkait.

"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak yang paling berwenang untuk melakukan pencarian yaitu Basarnas, kami sudah berkoordinasi terkait kemungkinan diadakannya pencarian karena ada indikasi Indikasi yang mungkin bisa dilakukan pencarian ulang," kata Daniel di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (23/11).

Daniel menyampaikan, ia akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Basarnas bagaimana mekanisme pencarian lanjutan para korban itu. "Kami akan rapat dengan Basarnas untuk pelaksanaannya," tuturnya.

Proses identitifikasi jenazah sendiri telah ditutup oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri pada Jumat (23/11). Pasalnya, tim DVI telah selesai menguji seluruh 666 sampel yang masuk dari hasil pencarian tim gabungan. Dari 666 sampel itu, teridentifikasi sebanyak 125 jenazah, di mana 64 korban belum teridentifikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement