REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Sumberdaya Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 6.198 personel pasukan biru. Hal itu diperuntukkan agar para personel dapat mempercepat pengerjaan pembangunan tanggul ataupun turap untuk mencegah banjir di wilayah DKI Jakarta.
“Pasukan biru kami ada 6.198 pasukan biru. Jadi teknis mekanisme yang saya jalankan nih semenjak tiga tahun terakhir ini, bagaimana mengatasi dari hulu ke hilir sampai dengan di akhirnya. Nah ini semua kita siagakan,” jelas Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/11).
Selain pengerahan pasukan biru, pihaknya juga menyiagakan pompa air di sebanyak 153 rumah pompa di wilayah DKI. Dia menyebut, 95 persen pompa air tersebut memiliki kondisi yang optimal dan dapat bekerja dengan baik.
Dia juga telah menyiagakan sebanyak 102 pompa air mobile untuk mengantisipasi adanya pompa yang mati. Seringnya, pompa mati dan tak berfungsi dikarenakan masuknya sampah ke dalam pompa.
Teguh mencatat setidaknya ada sebanyak 190 titik genangan yang ada di DKI Jakarta. Titik paling banyak ditemukan, kata dia, adalah di wilayah Jakarta Selatan, lalu Jakarta Barat, dan juga Jakarta Timur.
Secara spesifik, Teguh juga mencatat beberapa titik yang menjadi konsentrasinya dalam antisipasi banjir. Titik itu antara lain di wilayah Kramat Jati, Jakarta Timur, lalu wilayah Sungai Ciliwung seperti Cipinang, Melayu, Kali Sunter.
Namun, dia menyebut, bagian-bagian wilayah yang masih rawan banjir, adalah bagian yang memang belum dilakukan normalisasi. “Sekarang saya nanya, ada nggak yang di luar normalisasi yang banjir berhari-hari atau berjam-jam? Paling hanya dua jam kan?” kata Teguh.