REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot Kota Bekasi meluncurkan aplikasi ‘INTIPASI’ untuk memfasilitasi segala keluhan yang dialami pelanggan. Aplikasi tersebut sekaligus untuk memastikan bahwa aduan yang masuk adalah benar pelanggan PDAM Tirta Patriot.
Kepala Sub Bagian Humas PDAM Tirta Patriot Uci Indra Wijaya mengatakan, sebelumnya perusahaan sudah memiliki akun sosial media berupa facebook dan twitter. Kedua jejaring sosial itu berfungsi untuk menampung segala laporan dari masyarakat.
Namun, mengingat di Kota Bekasi terdapat dua PDAM, seringkali keluhan yang masuk bukan merupakan pelanggan langsung Tirta Patriot. “Di Kota Bekasi ada dua operator yakni Tirta Patriot dan Tirta Baghasasi. Pelanggan Tirta Baghasasi seringnya mengadu ke kami,” kata Uci di Bekasi, Sabtu (10/11).
Ia mengatakan, saat ini total pelanggan PDAM Tirta Patrio hanya 31 ribu pelanggan. Sementara, untuk pelanggan Tirta Baghasasi mencapai 150 ribu pelanggan. Perbedaan yang cukup jauh itu terbilang wajar. Sebab, wilayah jaringan air yang dioperasikan oleh PDAM Tirta Patriot hanya tiga kecamatan yakni Bekasi Barat, Bekasi Utara, dan Medan Satria. Sisanya, merupakan wilayah kerja PDAM Tirta Baghasasi.
“Kami tidak mencapuk semua wilayah kota. Sedangkan Tirta Baghasasi dia pegang kota juga di kabupaten. Jadi ini hal yang prinsip buat kami membuat aplikasi,” kata dia.
Ia mengatakan, INTIPASI telah diluncurkan sejak sebulan yang lalu. Hingga kini aplikasi baru diunduh sekitar 180 kali pengguna android. Meskipun INTIPASi masih bersifat aplikasi percobaan atau trial, INTIPASI sudah bisa menyimpan data keluhan dan aduan pelanggan secara baik.
Sebulan diluncurkan, mayoritas pelanggan mengeluhkan soal air mati, air kotor, dan penggantian keran. Uci menjelaskan, ketika pelanggan akan melapor melalui aplikasi, terlebih dahulu harus memasukkan nomor pelanggan. Ketika nomor yang dimasukkan tidak cocok, maka dia bukan pelanggan Tirta Patriot.
Namun, jika nomor terverifikasi, tim yang bertugas akan menindaklanjuti keluhan yang masuk dalam waktu maksimal tiga hari. “Jadi ini membuka peluang informasi ke pelanggan sekaligus upaya kita untuk memastikan pertolongan yang cepat kepada pelanggan,” katanya.