REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung menyatakan permohonan maaf atas pelayanan air minum yang terganggu. Hal itu disebabkan oleh pengurasan PLTA Lamajan sejak Selasa (25/9) hingga Kamis (27/9) mendatang dan berdampak pada produksi pengolahan air minum kepada pelanggan.
Sekretaris Perusahaan PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung, Teddy S mengungkapkan pengurasan PLTA direncanakan Rabu dan Kamis mendatang. Namun, pihaknya memperoleh informasi dari Indonesia Power yang menyatakan pengurasan harus dilakukan mulai Selasa (25/9).
"PDAM sedang normalisasi pengaliran di wilayah Soreang dan sekitarnya," ujarnya, Selasa.
Ia menuturkan, pelayanan air minum yang terganggu berada di wilayah Ciwidey, Soreang, Cangkuang, Banjaran dan Pameungpeuk. Pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan yang dialami pelanggan.
"Kami mengimbau kepada pelanggan di daerah tersebut dapat menampung air selama air masih mengalir," ujarnya.
Sebelumnya, sebagian masyarakat di Kabupaten Bandung mengeluhkan pelayanan air minum dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja yang tidak mengalir. Kondisi tersebut berlangsung sejak Selasa (25/9) pukul 14.00 WIB hingga saat berita ini diturunkan.
Beberapa wilayah yang tidak mengalir air PDAM di sekitar Soreang yaitu di wilayah perumahan CPI, Komplek Gading Tutuka 1 dan 2, Soreang Resident, Gandasari Indah, Gandasoli Indah, Komplek Bukit Bunga dan perkampungan sekitar.
Salah seorang warga Soreang, Awi mengungkapkan biasanya jika akan ada pemberhentian aliran air minum dari PDAM ke pelanggan selalu terdapat pemberitahuan. Namun, untuk saat ini tidak ada informasi apapun yang disampaikan ke masyarakat.
"Kalau air PDAM sering tidak mengalir itu sering. Masa begini aja pelayanannya," ujarnya saat dihubungi via sambungan telepon.