REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Rumadhi Ramdhan (40), korban pesawat Lion Air JT 610, sempat pulang ke kampungnya di Sukabumi sekitar dua pekan sebelum peristiwa kecelakaan maut tersebut. Rumadhi menengok dan mengujungi orang tuanya yang tengah sakit di Sukabumi.
''Rumadhi menengok serta menemani ibunya yang tengah sakit dan dirawat di RSUD Sekarwangi Cibadak,'' kata kakak ipar korban, Yanti, Selasa (30/10).
Rumadhi pulang ke Sukabumi tepatnya ke Kampung Cipanggulaan, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Menurut Yanti, Rumadhi saat itu tidak menunjukkan gelagat aneh dan sama seperti biasa.
Namun, menurut Yanti, ada yang berbeda saat Rumadhi hendak pulang ke Cileubut, Bogor. Ayah tiga anak itu sempat mencium dan memeluk ibunya, karena biasanya hanya cium tangan saja saat pamit pulang.
Tapi saat itu dirinya tidak menaruh curiga atau merasakan ada yang aneh. Sehingga saat mengetahui adik iparnya ikut menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang, keluarga tidak menyangka dan hanya bisa berdoa untuk mendapatkan yang terbaik.
''Sebelum pulang adik ipar saya itu bilang katanya ada pekerjaan di Bangka Belitung karena memang merupakan pemasok alat berat dan listrik,'' katanya. ''Kami merasa kehilangan karena seperti biasanya dia (almarhum) hanya salim untuk berpamitan.''
Yanti mengatakan Rumadhi merupakan sosok yang tegas dan tidak pernah mengeluh dalam melakukan berbagai pekerjaan. Kakak korban dan keluarganya sudah berangkat ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Pihak keluarga ingin jasad Rumadhi dikuburkan di Sukabumi.
Rumadhi mempunyai seorang istri yakni R Trisnawati (40). Mereka dikaruniakan tiga orang anak, yakni dua lelaki dan satu perempuan.