REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Tim medis Lembaga Amil Zakat (LAZ) Dompet Sosial Madani (DSM) Bali memberikan pelayanan kesehatan keliling hingga akhir pekan ini di lokasi bencana gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Mereka membantu sebagian besar penyintas yang umumnya tinggal di dekat pantai terdampak tsunami.
Pelayanan diberikan kepada mereka yang berada di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Warga-warga terpaksa mengungsi meninggalkan rumahnya yang hancur karena gempa dan tsunami menuju daerah perbukitan.
Relawan medis DSM Bali, Hamidah menceritakan beragam keluhan sakit diderita warga, mulai dari gatal-gatal, batuk, pilek, demam, rambut berkutu, hingga tekanan darah tinggi. Hal yang cukup banyak dikeluhkan adalah alergi akibat penyintas terlalu sering mengonsumsi mi instan.
"Banyak warga di posko pengungsian yang kami layanan mengalami alergi, berupa gatal-gatal, sakit perut, dan diare karena mereka terlalu sering mengonsumsi mi instan. Tim medis kami menganjurkan seluruh pihak lebih memerhatikan makanan mereka, khususnya makanan sehat sumber protein, seperti sayur dan lauk pauk," kata Hamidah kepada Republika.co.id, Sabtu (27/10).
Lima hari terakhir, tim layanan kesehatan keliling DSM Bali telah singgah di enam titik pengungsian di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala. Tim menemukan kesamaan keluhan di semua titik, terkait alergi akibat terlalu banyak mengonsumsi mi instan.
"Ini harus menjadi perhatian kita bersama," kata Hamidah.
DSM Bali berharap para relawan, donatur, dermawan, dan seluruh pihak yang bermurah hati mengirimkan bantuan berupa sumbangan dan logistik berikutnya menyalurkan bantuan makanan bergizi, seperti sayur dan lauk pauk sehat. Layanan kesehatan DSM Bali direncanakan berlangsung selama delapan hari. DSM Bali juga memfasilitasi cek kesehatan dengan posko tetap di Desa Palupi, Kota Palu.