Kamis 11 Oct 2018 17:47 WIB

Warga Apresiasi Penanganan Bandara Palu Pascagempa

Warga yang diangkut dari dan ke Palu pascagempa terus meningkat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Kepadatan Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah ypada hari ketujuh pasca gempa dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala, Sabtu (6/10).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Kepadatan Bandara Mutiara Sis Aljufri, Palu, Sulawesi Tengah ypada hari ketujuh pasca gempa dan tsunami Palu, Sigi, dan Donggala, Sabtu (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Rendy Lamadjido menyampaikan apresiasi dari warga Palu kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam penanganan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Sulawesi Tengah pascagempa. Anggota Dapil Sulawesi Tengah itu menyampaikan terima kasih dari warga Palu kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Plt Dirjen Perhubungan Udara pramintohadi Sukarno, dan pihak dari Bandara Palu. 

"Warga Palu mengucapkan apresiasi dan rasa terima kasih yang sangat tinggi kepada Kementerian Perhubungan yang begitu tanggap, cekatan, dan mampu memulihkan Bandara Palu dalam kurun waktu dua hari," kata Rendy, Kamis (11/10). 

Terlebih menurutnya saat ini bandara tersebut sduah normal dengan masuknya pesawat jenis Boeing sejak 7 Oktober 2018. Selanjutnya, kata dia, saat ini operasional Bandara Palu sudah kembali pulih. 

Dia menegaskan selama ini melihat langsung dan mengawasi pemulihan Bandara Palu. "Operasional pemulihan bandara yang memang menurut saya harus utama dibuka kembali. Walaupun kita ketahui terminal hancur dan landasan pacu ada keretakan dan gelombang pada ujung landasan 33," jelas Rendy. 

Untuk itu, Rendy menilai apa yang diupayakan Kemenhub dan pihak terkait harus diberikan penghargaan. Sebab saat ini warga di palu sudah merasakan bagaimana mudahnya untuk ke luar masuk Palu. 

Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno mengatakan  sejak beroperasinya pesawat jet narrow body di Bandara Palu, pelayanan di terminal bandara tersebut berangsur membaik. Pramintohadi menjelaskan jumlah penumpang juga melonjak tajam.

Pramintohadi mengatakan pada 7 oktober 2018, jumlah penumpang yang diangkut dari dan ke Palu sebanyak 2.535 orang. Selanjutnya pada 8 Oktober 2018 jumlah penumpang melonjak menjadi 3.023 orang. Begitu juga pada 9 Oktober 2018 jumlah penumpang mencapai 2.973 orang sehingga total penumpang dari 30 September 2018 sampai 9 Oktober 2018 menjadi 14.188 orang.

Pramintohadi menyambut baik perkembangan tersebut dan memastikan akan berupaya memperbaiki fasilitas. "Dengan meningkatkan layanan agar mendekati 100 persen seperti sebelum terdampak gempa bumi dan tsunami," ujar Pramintohadi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement