Rabu 10 Oct 2018 20:40 WIB

Rehabilitas dan Rekonstruksi Sulteng Dimulai November 2018

BNPB mengatakan rehabilitas dan rekonstruksi dijadwalkan mulai awal November 2018.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho
Foto: ANTARA/GALIH PRADIPTA
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, rehabilitasi dan rekonstruksi di Palu, Donggala dan sebagian wilayah di Sulawesi Tengah (Sulteng) pascagempa dan tsunami akan dimulai pada awal November 2018. BNPB menargetkan penghentian pencarian korban bencana pada 11 Oktober 2018.

"Rehabilitasi dan rekonstruksi dijadwalkan mulai awal November 2018. Berarti masa tanggap darurat sampai akhir Oktober 2018," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers "Update Tanggap Bencana Sulawesi Tengah", di Jakarta, Rabu (10/10).

Sutopo mengatakan, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut sesuai dengan arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ia mengatakan, evakuasi atau pencarian korban ditargetkan berhenti pada 11 Oktober 2018, sehingga total masa evakuasi mencapai 14 hari melebihi ketentuan yang tercantum dalam peraturan, yakni Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan melakukan evakuasi selama 10 hari.

"Saat ini masa tanggap darurat masih berlangsung, hanya evakuasi korban dihentikan pada Kamis, tanggal 11 Oktober 2018," ujarnya.

Dia mengatakan korban yang belum ditemukan setelah tanggal 11 Oktober 2018 itu dinyatakan meninggal dunia. Namun, jika masih ada keluarga yang ingin dibantu dalam pencarian korban, maka pemerintah akan membantu, namun proses evakuasi yang ada nantinya tidak semasif sekarang ini. "Kalau memang besok diputuskan evakuasi dihentikan dalam arti evakuasi besar-besaran seperti sekarang ini," katanya.

Pemerintah juga masih menghitung nilai kerugian dan kerusakan akibat bencana itu serta dana yang dibutuhkan untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah terdampak gempa dan atau tsunami.

Sementara kegiatan-kegiatan antara lain berupa layanan kebutuhan dasar bagi pengungsi, layanan kesehatan, distribusi logistik, layanan sekolah darurat, pembangunan hunian sementara masih dilanjutkan hingga akhir Oktober 2018.

BNPB mencatat sebanyak 2.045 korban meninggal akibat gempa dan tsunami Donggala di Sulawesi Tengah (Sulteng) hingga 10 Oktober 2018 siang hari. Sementara, sebanyak 82.775 jiwa mengungsi akibat dampak gempa dan tsunami dengan rincian 74.044 jiwa di Sulawesi Tengah dan 8.731 jiwa di luar Sulawesi Tengah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement