Kamis 04 Oct 2018 23:42 WIB

Soal Sarumpaet, Sandiaga: Kita Lupa Dolar Tembus Rp 15 Ribu

Sandi meminta warga tak terkecoh pengalihan isu.

Petugas memeriksa kondisi dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas memeriksa kondisi dolar Amerika Serikat di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden RI nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno meminta masyarakat tak terkecoh dengan adanya pengalihan isu dari ekonomi ke masalah aktivis Ratna Sarumpaet. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, kata Sandi, sudah semakin merosot.

"Kita kembali kembali isu utama, jangan kita terkecoh dengan kegiatan yang mengalihkan isu utama kita yaitu isu ekonomi, bagaimana keadaan ekonomi kita sekarang," kata Sandiaga di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (4/10).

Saat ribut-ribut soal kasus hoaks  semua mata menuju ke Ratna Sarumpaet. Sementara pada waktu yang sama nilai tukar rupiah sudah melampaui angka Rp 15 ribu per dolar AS.

"Kita lupa dolar tembus Rp15.000, terus ada beberapa dorongan untuk menaikan harga bahan bakar minyak karena sudah tidak suistanable tidak bisa ditahan harga bahan bakar minyak," kata cawapres pasangan Capres Prabowo Subianto ini.

Baca juga, Luhut: Tak Perlu Risau Rupiah Rp 15 Ribu per Dolar.

Sementara itu, masyarakat sudah mengeluh karena biaya hidup semakin berat. Anggaran negara juga semakin berat dan tidak terlihat adanya penghematan yang dilakukan pemerintah.

Apalagi dalam keadaan negara sekarang sering ada bencana seperti ini, perlunya fiskal yang bisa digunakan masyarakat di Lombok dan Sulawesi Tengah. "Nanti ada juga tuntutan apabila ada bencana di daerah lain, agar pemerintah bergerak cepat," kata Sandiaga.

Saat ini juga, harusnya menjaga, melindungi lapangan kerja jangan sampai ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), saling menjaga agar kebutuhan bahan pokok tidak naik dan harga listrik tidak naik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement