Rabu 03 Oct 2018 00:31 WIB

Hoaks-Hoaks Seputar Gempa Palu Temuan Kominfo

Apabila ada hoaks, masyarakat dapat melaporkannya melalui laman aduankonten.id.

Suasana kondisi Masjid Baiturrahman yang hancur di Jalan Diponegoro, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana kondisi Masjid Baiturrahman yang hancur di Jalan Diponegoro, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menemukan sejumlah berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Donggala, Palu dan Mamuju.

''Kami punya 70 tim verifikator untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi setiap isu yang oleh mesin pengais disinyalir sebagai hoaks," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kominfo, Ferdinandus Setu melalui pesan singkat, Selasa.

Hoaks yang beredar di jaringan internet baik melalui situs maupun media sosial dan platform pesan tersebut adalah Wali Kota Palu meninggal dunia. Sementara faktanya Wali Kota Palu, Hidayat, tidak meninggal dan kini turut melakukan aksi tanggap darurat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah.

Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa retak juga merupakan hoaks. Karena, faktanya bendungan tersebut dalam keadaan aman dan terkendali setelah dilakukan pengecekan oleh pihak Polsek Mamuju Gowa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement