Sabtu 29 Sep 2018 19:38 WIB

'Perbaikan Penulisan Kata dalam Alquran tak Pengaruhi Makna'

Rencana penyempurnaan dan perbaikan penulisan 186 kata dalam Alquran diapresiasi

Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Ulama Al-Qur’an yang digelar Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) di Bogor, 25-27 September 2018.
Foto:

Penyempurnaan tulisan ini mengikuti satu riwayat yang dari dahulu memang sudah dikenal di Indonesia. Ia pun menjamin, meski terjadi perubahan, hal ini tidak akan memengaruhi pemaknaan dan kebenaran dari tulisan yang ada.

Menurut Ahsin, fungsi dari perubahan penulisan ini dirasa perlu untuk dibicarakan dan dirapatkan agar ada legalitas dalam melakukan perubahan.

"Para ahli dan pakar mushaf al-Utsmani dari Yordania, Pakistan, dan Mesir, juga Arab Saudi pun (yang hadir dalam Mukernas Ulama Alquran) sepakat bahwa perlu dilakukan perubahan penulisan dalam Alquran yang beredar di Indonesia," katanya.

Setelah ini, para anggota LPMQ akan melakukan pertemuan dan rapat kecil untuk membahas perubahan penulisan. Jika sudah selesai, master atau contoh utama isi Alquran akan disebarkan ke setiap penerbit dan percetakan untuk diperbarui.

"Harapannya dengan dilakukan perbaikan dan penyempurnaan, mushaf standar Indonesia ini dipercaya di dunia Arab. Bahwa mushaf kita sudah sesuai dan diterima secara internasional. Para penerbit dan pembaca pun terbiasa dengan mushaf kita sendiri," ucap Ahsin.

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis mengatakan, ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian ulama Alquran ke depan agar Alquran bisa dimaknai lebih mendalam dan menjadi landasan dalam berperilaku kehidupan.

"Jadi, tiga hal yang perlu menjadi perhatian ulama Alquran yaitu bagaimana tafsir Alquran bisa direalisasikan dalam kehidupan ini, Alquran bisa dimaknai lebih mendalam, dan Aquran bisa menjawab tantangan zaman," ujar KH Cholil, Kamis (27/9).

(ed: wachidah handasah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement