Selasa 25 Sep 2018 19:29 WIB

Korban Meninggal Bus Rombongan SMK PGRI Bertambah

Bus yang membawa 40 penumpang itu jatuh ke jurang sedalam 10 meter.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, korban meninggal dunia akibat terjunnya bus pariwisata PO Suka Damai bertambah.  Ini setelah Agus Riyanto, yang merupakan sopir bus tersebut meninggal dunia meski sempat mendapat perawatan di RSUD dr. Sayidiman Magetan.

"Korban meninggal dunia jadi dua yakni Elmufyda Ullya yang merupakan tim medis P.O Bus Suka Damai, dan Agus Riyanto, sopir Bus P.O Suka Damai," ujar Barung dalam pesan singkatnya, Selasa (25/9).

Selain itu, lanjut Barung, masih ada tiga korban luka-luka yang hingga saat ini masih dirawat di RSUD dr. Sayidiman Magetan. Seperti Giyanto (44) yang merupakan kru bus dengan alamat Desa Slogo, Kecamatan Tanom, Kabupaten Sragen juga mengalami memar di tangan kiri, dan mengalami dada sesak.

Selanjutnya Susilo (37) yang juga kru bus dengan alamat Kelurahan Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen mengalami luka pada pinggang kiri dan kepala belakang. Salah seorang guru honorer bernama Joko Purwanto (33) yang beralamat di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantoro, Kabupaten, Karanganyar juga mengalami luka pada tangan kanan.

Diberitakan sebelumnya, Bus pariwisata PO Suka Damai dengan nomor polisi K 7745 AZ, yang mengangkut sekitar 40 penumpang rombongan pelajar SMK PGRI 1 Karanganyar, Jawa Tengah, terjun ke jurang sedalam 10 meter di Jalan Sarangan, Cemorosewu, tepatnya di tikungan atas Mojosemi Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Selasa (25/9). Para pelajar tersebut rencananya melakukan studi banding ke sebuah perusahaan traktor di Madiun.

Barung mengungkapkan, dugaan sementara, kecelakaan tunggal tersebut terjadi karena jalan yang menikung dan turunan yang tajam. Sementara sang sopir diduga kurang antisipasi dan konsentrasi, serta kurang menguasai medan. "Sehingga oleng ke kiri karena kurang menguasai medan dan akhirnya masuk jurang sedalam kurang lebih 10 meter. Sehingga terjadilah laka lantas tunggal tersebut," kata Barung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement