Jumat 14 Sep 2018 01:01 WIB

TKN Imbau Juru Kampanye Berkampanye Positif

Kampenye positif memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Muhammad Hafil
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto berbicara kepada wartawan di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengimbau, juru kampanye Koalisi Indonesia Kerja (KIK) berkampanye secara positif. Ia mengatakan, Jokowi-Ma'ruf telah memberi arahan untuk tidak menggunakan cara-cara yang negatif untuk memenangkan pasangan tersebut.

"Kita bukan model tim kampanye yang mengeluarkan Obor Rakyat, menakut-nakuti hati rakyat. Kita memenangkan hati rakyat," kata dia di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (13/9).

Menurut dia, berkampanye secara positif dapat memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Pasalnya, tujuan kampanye bukan sekadar memenangkan pasangan calon. Lebih dari itu, kata dia, kampanye positif merupakan upaya untuk membangun peradaban demokrasi.

Ia meminta seluruh juru kampanye yang terasosiasi dengan TKN untuk tidak melakukan hal negatif dalam berkampanye. "Kita berbicara positif saja soal pasangan calon. Tidak usah bicara hal-hal negatif tentang pasangan calon yang lain," ujar dia.

Hasto menambahkan, masyarakat saat ini sudah cerdas dalam memilih pemimpin. Menurut dia, masyarakat akan memilih pemimpin berdasarkan rekam jejaknya.

"Kariernya bagaimana, pernah dipecat atau tidak, misalnya. Baik atau tidak dalam membina keluarga, jalan mencari penghidupan suka nipu-nipu atau jalan lurus. Itu aja. Rakyat itu sudah cerdas gak perlu diajarin," kata dia.

Sebelumnya, politikus Farhat Abbas membuat pernyataan yang menjadi perhatian warganet. Dalam akun Instragram, Farhat mengatakan pemilih yang tidak memilih Joko Widodo dan Ma'ruf Amin akan masuk neraka. Bagi yang memilihnya akan masuk surga.

“Yang Pilih Pak Jokowi Masuk Surga! Yang Gak Pilih Pak Jokowi dan Yang Menghina, Fitnah & Nyinyirin Pak Jokowi ! Bakal Masuk Neraka! (jubir-indonesia),'' kata Farhat dalam akun Instagram @farhatabbastv226.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement