REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sampai detik ini koalisi pendukung pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum mendeklarasikan tim pemenangan, tapi mereka membantah ada ganjalan. Bahkan justru menurut mereka antusiasme untuk memenangkan Prabowo-Sandi sangat besar, maka pembentukan struktur tim pemenangan harus benar-benar matang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua DPP Partai Gerindra, Habiburokhman. "Tidak ada ganjalan, tidak tarik ulur, yang ada justru antusiasme yang sangat besar. Bahkan banyak masyarakat yang ingin bergabung ke tim pemenangan, tentu saja semuanya berjuang untuk memenangkan Prabowo-Sandi," ungkap Habiburokhman, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (10/9).
Maka dengan demikian, yang membuat tim pemenangan ini tak kunjung dideklarasikan lebih karena urusan teknis. Menurutnya, pihaknya membutuhkan waktu agar struktur tim pemenangan benar-benar matang, dan mereka yang sudah dicatat atau dimasukkan ke dalam tim tidak bisa ditarik lagi. Tidak hanya itu, partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi juga harus mengakomodir antusiasme masyarakat.
"Mereka (masyarakat) harus kami akomodir, mereka juga punya tekad yang sama. Jadi tim pemenangan bukan hanya elemen partai koalisi saja, tapi juga dari elemen masyarakat sipil," tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, membantah ada tarik ulur diantara partai koalisi terkait nama posisi ketua tim pemenangan. Justru menurutnya, seluruh partai pendukung pasangan calon Prabowo-Sandi sudah sepakat menetapkan Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan. "Semua parta koalisi suda setuju dengan Pak Djoko sebagai ketua tim nasional pemenangan Prabowo-Sandi. Jadi tidak ada tarik ulur," kata Muzani.
Selain itu pihaknya juga baru menerima nama-nama yang diajukan oleh partai koalisi untuk menyetor nama-nama yang akan mengisi struktur tim pemenangan. Kemudian juga masih banyak nama-nama yang potensial dan berpeluang masuk ke struktur, dan ini juga menjadi penyebab belum diumumkannya ketua tim pemenangan. "Nama-nama dari berbagai kalangan, profesi, tokoh masyarakat masih berdatangan. Karena mereka memiliki kemampuan dan keinginan membantu memperjuangkan pasangan calon Prabowo-Sandi," tutur Muzani.