REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koalisi Indonesia Adil Makmur terus mematangkan tim pemenangan hingga Rabu (19/9) malam. Sekjen PAN Eddy Soeparno mengungkapkan sejumlah nama yang disebut akan masuk ke dalam struktur pemenangan.
"Nama-namanya diantaranya koordinator jubir Dahnil Anzhar Simanjuntak Ketua Umum Pemuda PP Muhammadiyah," kata Eddy di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (19/9).
Selain itu sejumlah tokoh nasional seperti Sekretaris Jenderal (Sekjen) Koalisi Indonesia Adil Makmur, Ketua DPP PAN Yandri Susanto, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, Waketum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri, dan aktivis gerakan 2019 Ganti Presiden Neno Warisman akan menempati posisi wakil ketua tim kampanye. Sedangkan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan mengisi posisi sebagai dewan pembina tim pemenangan nasional pasangan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 mendatang.
Sementara itu saat disinggung mengenai kepastian jadi tidaknya putri Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Eddy mengaku masih menunggu kepastian dari yang bersangkutan. Sedangkan di kalangan ulama, ada juga beberapa nama yang mewakili Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Persaudaraan Alumni (PA) 212.
"Ya ada KH Abdul Rosyid, Ustaz Al Khattath, Yusuf Muhammad Martak, jadi cukup banyak yang akan menjadi bagian dari timses. Nanti mereka akan menempati posisi yang telah kita tetapkan, tidak ada posisi khusus," Tuturnya.
Politikus PKS Pipin Sopyan juga menyebut sejumlah nama yang bergabung ke dalam tim pemenangan. Salah satu nama yang akan menjadi jurkam Prabowo-Sandiaga yaitu pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani yang kini merupakan kader Partai Gerindra.
Sedangkan untuk sejumlah nama lain seperti Ratna Sarumpaet dan Natalius Pigai, Pipin menilai nama-nama tersebut belum masuk ke dalam struktur BPN. Ia berharap nama yang diharapkan bergabung bisa dipastikan besok Kamis (20/9) jelang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami kan tidak bisa sendirian memasukkan nama orang. Perlu dikaji dulu plus minusnya. Dan yang penting adalah perlu konfirmasi yang bersangkutan," ujarnya.