Selasa 04 Sep 2018 16:30 WIB

TKN Manfaatkan Ketokohan Deddy Mizwar

Nama Deddy belum masuk dalam susunan TKN yang didaftarkan ke KPU.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Muhammad Hafil
Calon Gubernur Jawa Barat nomor empat Deddy Mizwar menyapa pendukung sebelum menyampaikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Calon Gubernur Jawa Barat nomor empat Deddy Mizwar menyapa pendukung sebelum menyampaikan keterangan pers di Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golongan Karya (Golkar) Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin akan memanfaatkan ketokohan Deddy Mizwar untuk meraih suara. Menurut dia, sebagai mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy memiliki tingkat keterkenalan yang tinggi.

Ia memastikan posisi Deddy di TKN adalah sebagai juru bicara (jubir). Saat kampanye, Deddy akan dilibatkan untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf di Jawa Barat (Jabar).

"Beliau adalah mantan Wakil Gubernur Jawa Barat dan sempat ikut untuk Pilgub Jabar 2018 lalu, sehingga inilah kelebihan-kelebihan beliau ini kita manfaatkan," kata dia di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/9).

Lodewijk mengakui, saat ini nama Deddy memang belum masuk dalam susunan TKN yang telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Namun, menurut dia, masih ada waktu hingga 21 September untuk mengubah nama-nama yang telah didaftarkan sesuai kebutuhan di lapangan.

Selain Deddy Mizwar, lanjut dia, TKN masih menginventarisir nama-nama yang akan akan memberika dukungan. Ia menyebutkan, ada beberapa nama yang sudah dipantau, di antaranya mantan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Gubernur terpilih Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

"Sudah masuk di situ termasuk tokoh-tokoh daerah, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, itu kita combine jadi suatu kekuatan," kata dia.

Namun, Lodewijk belum mengetahui pos-pos yang akan diisi tokoh-tokoh tersebut. Yang pasti, lanjut dia, TKN akan memanfaatkan setiap pendukung di daerah dalam penguasaan teritorial, sekalipun tokoh tersebut bukan berasal dari partai pengusung Jokowi-Ma'ruf.

"Umpamanya Pak Lukas kalau ternyata dia di Papua, ya kita manfaatkan ketokohan dia, kemampuan penguasaan teritorial ya akan kita maksimalkan," kata dia.

Menurut dia, tokoh-tokoh tersebut belum tentu akan menjadi ketua tim kampanye daerah. Hal itu, kata dia, akan ditentukan oleh pasangan calon Jokowi-Ma'ruf. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement