Jumat 31 Aug 2018 13:36 WIB

Polisi akan Bekuk Penembak Polantas Cipali Hidup atau Mati

Dua anggota Polantas menjadi korban penembakan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan paparan saat wawancara di kediamannya, Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (28/8).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan paparan saat wawancara di kediamannya, Jalan Patimura, Jakarta, Selasa (28/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, pihaknya mengerahkan sebanyak 100 lebih anggota untuk menangkap pelaku penembakan polisi lalu lintas (polantas) di Tol Cipali beberapa waktu lalu. Ia meminta semua pelaku ditangkap dalam keadaan apapun.

"Kita terus melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan all out. Lebih dari 100 anggota pengejaran. Kita enggak akan mengambil resiko yang bersangkuta hidup atau mati harus tertangkap," kata Tito di Jakarta, Jumat (31/8).

Tito menyebut pihaknya sudah mengetahui identitas dan tempat tinggal para pelaku. Kepolisian sudah mengerahkan lebih dari 100 anggota untuk melakukan pengejaran pada pelaku. Tito meyakini, pelaku akan segera ditangkap. "Rumahnya kita tahu, keluarga sudah terpetakan semua," kata Tito menjelaskan.

Dari informasi yang ia terima, Tito mengatakan bahwa ada dua pelaku yang sempat berobat ke RS Slawi karena sempet tertembak oleh anggota. Dari keterangan dokter, pelaku mengalami luka tembak cukup parah.

"Darahnya juga banyak keluar kena di bagian perut dan kemudian tensinya saat itu sudah drop ke 72. Mungkin juga sudah meninggal kita enggak tahu," katanya.

Tito menjelaskan, ketiga pelaku ingin membalas dendam keluarga satu pelaku pernah ditangkap karena terlibat jaringan teroris. "Kenapa dia melakukan itu motifnya pun sudah tahu. Yaitu mertuanya ditangkap. Mertuanya juga anggota JAD (Jamaah Ansharut Daulah) ditangkap duluan sebulan yang lalu. Jadi mungkin dia balas dendam. Dia merampas senjata anggota dan menembak," kata Tito.

Sebelumnya, dua anggota polantas dari Polda Jabar tersebut menjadi korban penembakan saat melakukan patroli di Tol Cipali, Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (24/8) malam. Awalnya Widi dan Dodon sedang melaksanakan patroli dengan menggunakan mobil di Tol Cipali. Namun ketika berada di kilometer 224 keduanya melihat tiga orang pemuda sedang duduk di pinggil jalan tol.

Selanjutnya, mobil patroli mendekat ke tiga orang tersebut. Dari dalam kendaraan, Aiptu widi menanyakan tujuan tiga orang duduk di pinggir tol. Akan tetapi, tanpa menjawab pertanyaan, salah satu dari tiga org tersebut langsung menembak keduanya dan sempat dibalas oleh Aiptu Dodon. Selanjutnya tiga orang tersebut lari ke pinggir tol.

Kedua polisi yang menjadi korban pun ditangani medis di RS Mitra Plumbon Cirebon. Hingga akhirnya, Dodon tewas pada Selasa (28/8) pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement