REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahfud MD diisukan sejumlah pihak akan berpindah haluan mendukung pasangan bakal capres dan cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Menanggapi hal tersebut, anggota majelis syuro PKS Aboe Bakar Alhabsyi menyarankan kepada Mahfud untuk mundur terlebih dahulu dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) jika ingin menjadi bagian dari tim pemenangan Prabowo - Sandiaga.
"Ya mundur saja dulu dari BPIP," kata Alhabsyi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/8).
Namun dirinya mengaku tidak yakin jika Mahfud mau berbalik mendukung Prabowo di pilpres 2019 mendatang. Kendati demikian ia mengaku optimis di dalam politik segala kemungkinan masih bisa terjadi.
"Pagi kita ngobrol suasana malam sudah berbeda. Siapa tahu ada angin-angin senyum, angin-angin segar kalau membuat keputusan berbeda bisa-bisa saja," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso juga mempersilakan Mahfud MD untuk ikut bergabung mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Hal itu disampaikan Djoko saat disinggung mengenai rencana akan mengajak mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut ke dalam struktur pemenangan. Namun dirinya menegaskan bahwa perjuangan bukanlah sebuah ajakan, melainkan timbul dari kesadaran.
"Kalau sudah dipanggil kan bukan kesadaran lagi. Ini kan yang gabung disini kan sadar semua. Kita memang untuk berjuang," kata Djoko di Kantor DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta, Senin (20/8).
Sementara itu Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai di dalam politik semua kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk komunikasi yang dilakukan oleh elite politik kubu Prabowo terhadap Mahfud MD. Ia melihat hal tersebut masih wajar dilakukan untuk memperkuat pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno.
"Nah kembali berpulang kepada Pak Mahfudnya sendiri. Kan semua hak dari kita sebagai warga negara, termasuk Pak Mahfud punya hak untuk mendukung siapapun yang dia yakini sejalan dan sevisi dengan beliau. Jadi tidak ada yang perlu dipersoalkan," ujarnya.
Sebelumya beredar sebuah foto pertemuan antara mantan Menteri ESDM Sudirman Said dan mantan Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu di dunia maya. Pertemuan selama dua jam tersebut diakui Mahfud hanya bersilaturahmi sembari membicarakan sepakbola. Foto tersebut kemudian ditafsirkan oleh warganet bahwa Mahfud diajak oleh Sudirman Said untuk mendukung Prabowo - Sandiaga.