Kamis 16 Aug 2018 18:07 WIB

375 Mahasiswa UGM Disebar untuk Pemeriksa Hewan Kurban

Mahasiswa itu disebar ke 7.000 titik yang ada di empat kabupaten dan satu kota di DIY

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban (ilustrasi)
Foto: Humas Ditjen PKH Kementan.
Pemeriksaan kesehatan hewan kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirimkan ratusan mahasiswa untuk menjadi petugas hewan kurban. Sebanyak 375 mahasiswa disebar ke 7.000 titik yang ada di empat kabupaten dan satu kota di DIY.

Pelepasan mahasiswa petugas pemeriksa hewan kurban dilakukan secara simbolis dengan penyematan jas laboratorium dan pisau oleh Dekan FKH UGM, Siti Istrina Oktavia Salasia. Penyematan dilakukan kepada dua mahasiswa di Kampus FKH.

Istrina mengatakan, para mahasiswa yang akan dikirim akan ditempatkan ke seluruh lokasi penyembelihan kurban yang ada di DIY. Para mahasiswa ini merupakan mahasiswa tingkat akhir dan pendidikan koasistensi di FKH.

Selain itu, FKH UGM turut menggandeng mahasiswa-mahasiswa dari Departemen Teknologi Hayati dan Veteriner Sekolah Vokasi UGM. Hal ini dikarenakan jumlah titik yang ditangani cukup banyak. "Di lapangan, mereka akan berkolaborasi dengan pemerintah melalui dinas terkait untuk membantu pemeriksaan hewan kurban menjelang dan sesudah pemotongan," kata Istrina, Kamis (16/8).

Ia mengingatkan, kegiatan yang mereka lakukan wujud dari proses pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Menurut Istrina, ilmu dan pengetahuan yang didapatkan di bangku kuliah bisa diaplikasikan di masyarakat. "Tugas kalian memastikan produk pangan asal hewan yang akan dikonsumsi betul-betul aman dan sehat," ujar Istrina.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian DIY, Sutarno, memberikan apresiasi kepada FKH UGM yang selama ini berkontribusi membantu pemerintah. Terutama, dalam penyediaan pangan hewan yang aman, sehat, utuh dan halal.

Sutarno mengatakan, jumlah hewan kurban di DIY dari tahun ke tahun terus meningkat. Sejak 2015, peningkatan sapi untuk hewan kurban naik dari tahun sebelumnya 16 ribu ekor, menjadi 20 ribu ekor.

Tahun lalu, ia mengungkapkan, jumlah sapi yang disembelih mencapai 19.522 ekor. Selain itu, terdapat dua ekor kerbau, 28.940 ekor kambing, dan 21.994 ekor domba.

Dari 7.000 titik lokasi penyembelihan tersebut, ditemukan sekitar 6,3 persen atau 1.230 ekor sapi yang terkena kasus fascioliasis atau cacing hati. Ada pula 0,29 persen kambing dan domba yang terkena cacing hati. "Kasus yang paling banyak kita temukan di daerah Kulonprogo," ujar Sutarno.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement