Selasa 14 Aug 2018 13:32 WIB

Solusi UI Sikapi Pencalonan Prabowo-Sandiaga

Pasangan itu dinilai mampu mengatasi persoalan ekonomi Indonesia

Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno saat akan menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden Prabowo Subianto bersama Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno saat akan menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Senin (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Solidaritas Muslim Alumni Universitas Indonesia (Solusi UI) dan Pancasila Cyber Army (PCA) menyambut baik sekaligus mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahudin Uno, menjadi capres dan cawapres. Keduanya dinilai memiliki kriteria dan kemampuan sebagai pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia.

Negeri ini membutuhkan pemimpin yang bisa membawa bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) keluar dari kemelut dan krisis multidimensi. Ketua Umum Solusi UI Sabrun Jamil menganggap Prabowo sebagai jenderal yang tangguh dan sportif. "Nasionalis sejati yang pikiran dan hatinya selalu memikirkan bangsa dan negara agar lebih maju dari bangsa-bangsa lain," ujar dia di Jakarta, Selasa (14/8).

Sedangkan Sandiaga Uno, ujar Sabrun, merupakan orang muda yang cerdas, saleh, sportif, berwawasan ke depan, ramah, dan pengusaha sukses. Sandi juga keturunan bangsawan dari wilayah Sulawesi. "Jadi ini semacam paduan Jawa non-Jawa, nasionalis dan relijius, yang sama-sama cerdas, dan tangguh," ujar dia memuji.

Dengan karakter seperti itu, Sabrun meyakini, pasangan yang diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat itu merupakan sosok pemimpin yang benar-benar dibutuhkan Indonesia. "Inshaa Allah Pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno, dapat memimpin Indonesia keluar dari berbagai krisis khususnya krisis ekonomi yang telah menyengsarakan rakyat,” kata dia menegaskan.

Sabrun memberikan pernyataan itu dengan didampingi mantan anggota Dewan Pakar Pasangan Anies-Sandi, Eman Sulaeman Nasim, ketua PCA Farid Fathur Fakrudin, dan wakil Ketua Solusi UI Ahmad Ghufron. Salah satu bentuk sportifitas Sandiaga, menurut Sabrun, ia dengan sukarela mengundurkan diri dari posisi wakil gubernur DKI Jakarta.

Berbeda dengan pejabat negara lainnya yang hanya memilih cuti ketika maju sebagai kandidat dalam pilpres atau pilkada. Sehingga, ujar Sabrun, bila gagal terpilih, pejabat itu bisa kembali menduduki jabatan lamanya.

photo
Mardani Ali Sera (kiri)

Kursi wagub DKI

Mengenai kursi wagub DKI Jakarta yang ditinggal Sandiaga, Sabrun mengatakan posisi itu harus diisi oleh orang yang profesional dan memiliki kemampuan yang tepat untuk pos tersebut. Ia menilai politikus PKS Mardani Ali Sera cocok untuk menggantikan Sandiaga.

Hal yang sama disampaikan Eman Sulaeman. Pengamat kebijakan publik dari Institut STIAMI ini mengatakan Mardani merupakan ketua tim pemenangan pasangan cagub cawagub Anies-Sandi. Mardani juga dinilainya memahami persoalan Jakarta dan memiliki chemistry yang sama dengan Gubernur Anies Baswedan. "Dia mampu mempersatukan berbagai kelompok dalam elemen masyarakat yang tergabung dalam tim sukses Anies Sandi lalu," kata Eman.

Eman juga mengatakan Mardani adalah pencetus dan penggagas gerakan #2019 Ganti Presiden yang sekarang masif dan didukung berbagai kelompok masyarakat di seluruh Indonesia. "Mardani tidak mengenal rasa takut sedikitpun meski harus berhadapan dengan penguasa atau kelompok dan elemen masyarakat yang tidak menyukai gerakan Ganti Presiden," ujar Eman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement