Senin 30 Jul 2018 16:21 WIB

Ketika Pendaki Asing Ucapkan Allahu Akbar di Rinjani

Gempa di Lombok menyebabkan pendaki panik.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Bencana gempa yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad (29/7), membuat panik seluruh masyarakat. Tak terkecuali para pendaki di Gunung Rinjani.

Wilayah-wilayah yang berada di sekitar kawasan Gunung Rinjani seperti Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur dan Kecamatan Bayan di Kabupaten Lombok Utara menjadi wilayah dengan dampak terparah. Seorang Porter, Uspi (28 tahun), mengaku bersyukur bisa turun dari Gunung Rinjani pada 15.30 Wita. Ia menceritakan kepanikan yang luar biasa mendera pendaki di Gunung Rinjani.

Ia menyebutkan, getaran gempa di Gunung Rinjani sangat terasa membuat hampir seluruh pendaki tiarap. "Pada tiarap, kalau orang yang berdiri juga enggak kuat karena akan jatuh," ujarnya di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

photo
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Ahad (29/7).

Ia menceritakan saat gempa terjadi, batu-batu berjatuhan dengan debu yang beterbangan menambah mencekam suasana. Pria yang akrab disapa Black ini juga mengungkapkan berbagai kejadian yang menurutnya sangat jarang terjadi.

"Bule-bule lari, barang-barangnya ditinggalin, bule-bule yang enggak pernah ngucapin Allahu Akbar pada ngucapin Allahu Akbar padahal mereka non-Muslim, mungkin saking paniknya," ucap dia.

Ia yang mendaki bersama 10 wisatawan asal Thailand menyampaikan, jalur turun ke Sembalun dan Senaru terputus akibat longsor. Dia mengungkapkan, masih banyak pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani dan memerlukan proses evakuasi.

Baca juga: Tidak Ada WNA Meninggal di Gunung Rinjani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement