REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menegaskan, penyelenggaraan Asian Games 2018 memiliki dampak langsung pada perekonomian Indonesia meIalui investasi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur pendukung dan sarana olahraga. Operasional persiapan dan penyelenggaraan Asian Games 2018 pada 2015-2018, dan pengeluaran wisatawan mancanegara serta nusantara juga turut meningkatkan perekonomian negara.
"Ada pula dampak second round effect yang terjadi karena adanya efek pengganda terhadap perekonomian sehingga dapat menyebabkan penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan penambahan pendapatan masyarakat. Total dampak dari Asian Games 2018 berkontribusi Iangsung terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara dan penumbuhan ekonomi lndonesia," kata Bambang di Forum Merdeka Barat 9 bertema 'Memaksimalkan Dampak Asian Games 2018 untuk Indonesia' di Jakarta, Ahad (29/7).
Bambang menjelaskan dari Asian Games 2018 ini, Indonesia mendapat nilai tambah sarana dan prasarana seperti pembenahan infrastruktur umum, pembangunan fasilitas olahraga dan pembenahan serta penataan kota. Indonesia juga mendapatkan nilai ekonomi seperti peningkatan pariwisata, peningkatan kesempatan kerja, peningkatan kesempatan usaha dan promosi kota penyelenggara.
Selain itu, ada pula potensi non ekonomi seperti semangat kebersamaan, kerja sama antarwilayah dan negara, mengembangkan ide-ide baru, mengembangkan nilai-nilai budaya positif serta mendidik nilai sportivitas bagi masyarakat.
Bambang memperkirakan dampak langsung Asian Games 2018 bagi ekonomi DKI Jakarta mencapai Rp 22 triliun pada periode 2016-2018. Jumlah tersebut didapat dari investasi konstruksi sebesar Rp 13,7 triliun dan operasionalisasi penyelenggaraan senilai Rp 5,8 triliun. Serta pengeluaran pengunjung mancanegara dan domestik sebesar Rp 2,6 triliun.
Bagi Sumatra Selatan, dampak ekonomi langsung diprediksi mencapai Rp 18,5 triliun, yang didapat dari investasi konstruksi senilai Rp 15,4 triliun dari 2015 sampai 2018. Sementara itu operasional penyelenggaraan sebesar Rp 2,1 triliun, serta pengeluaran pengunjung sebesar Rp 968 miliar.
"Dampak ekonomi tidak langsung Asian Games 2018, meliputi tahap konstruksi, operasional penyelenggaraan, dan kedatangan pengunjung, berkontribusi pada pertumbuhan PDB dan nilai tambah ekonomi, peningkatan output sektor, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan riil," tambah Bambang.
Untuk DKI Jakarta, kata Bambang, penyelenggaraan Asian Games 2018 menambah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil sebesar 14 triliun rupiah (2015-2019), yang didorong oleh peningkatan investasi, belanja pemerintah, dan konsumsi rumah tangga. Jumlah kesempatan kerja pada periode 2015-2019 juga bertambah sebesar 57.300 orang.
Bambang mengatakan output perekonomian DKI Jakarta pada periode 2015 sampai 2019 juga bertambah sebesar Rp 40,6 triliun. Angka ini didapatkan dari kegiatan konstruksi persiapan sarana dan prasarana sebesar Rp 18,5 triliun, kegiatan operasionalisasi penyelenggaraan Rp 20,9 triliun, dan kegiatan pengunjung domestik dan mancanegara sebesar Rp 1,2 triliun.
Dalam pemaparannya Bambang mengatakan, sektor rekreasi dan hiburan menjadi sektor yang paling tinggi pertumbuhannya. Sektro rekreasi dan hiburan tumbuh 26,10 persen, disusul sektor penyiaran naik 2,81 persen, sektor hotel tumbuh 2,17 persen, utilitas 0,57 persen, konstruksi 0,51 persen, jasa Iainnya 0,47 persen, transportasi 0,44 persen, serta makanan dan minuman 0,40 persen.