REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memori suksesnya pelaksanaan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang terus menjadi kebanggaan bangsa. Kesuksesan penyelenggaraan pesta olahraga bangsa Asia, 18 Agustus - 2 September tahun 2018 lalu, menjadi warisan yang tak akan bisa hilang di seluruh ingatan dan hati para panitia penyelenggara (INASGOC) dan juga terlebih bangsa Indonesia.
Tanpa mengenyampingkan berbagai pihak dan sosok yang terlibat dalam penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Asia ini, ada salah satu dari tiga sosok yang menjadi pimpinan, dia adalah Eris Herryanto, seorang purnawirawan Angkatan Udara angkatan 1976 yang berani menerima tantangan dalam hal manajerial Asian Games 2018 sehingga bisa sukses.
Ia yang lahir di Bogor, 5 Januari 1955 ini merupakan penerbang F-16 pertama yang mengenyam langsung pendidikan di Amerika Serikat. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan. Eris juga dikenal memiliki jiwa Pramuka yang kuat karena pernah menjadi Wakil Ketua Pramuka bidang Pengabdian Masyarakat.
Dengan berbekal berbagai pengalaman yang dimilikinya, Eris mendapat kepercayaan sebagai Sekretaris Jenderal INASGOC panitia pelaksana yang menyelenggarakan acara bersifat internasional Asian Games pada tahun 2018. Bersama Tim INASGOC dan Pemerintah, Asian Games 2018 menjadi event yang sukses saat itu.
Terbukti buah hasil kesuksesan pesta olahraga ini sudah dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari penyelenggaraan, prestasi dengan keberhasilan kontingen, Merah Putih meraih 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu dan menempati peringkat empat Asia, seluruh stakeholder juga mampu menuntaskan sukses penyelenggaraan, sukses pemberdayaan ekonomi, dan sukses administrasi.
Selain itu, perhelatan Asian Games Jakarta dan Palembang 2018 ini menuai berbagai macam respons, baik dari dunia internasional maupun lokal. Ini membuktikan bahwa perhelatan Asian Games memperoleh apresiasi besar yang sangat berarti dalam memetakan nama Indonesia di mata internasional.
Berangkat dari hal itu, Eris Herryanto ingin berbagi kisah, cerita, pengalaman dalam meraih kesuksesan tersebut di ajang olahraga terbesar di Asia ini. Dalam peluncuran bukunya bertajuk The Art of Asian Games: Great Team, Great Leader. Ia sangat mengharapkan dan yakin ini bisa menjadi sebuah panduan di masa mendatang dalam menggelar sebuah multi event besar lainnya yang mendunia.
"Ke depan tentunya saya tidak akan lagi terlibat di event-event olahraga yang besar, oleh karena itu saya ingin mendokumentasikan pengalaman-pengalaman yang sudah saya lakukan ini dalam bentuk buku, sehingga nantinya siapapun, ke depan yang mendapatkan tanggung jawab atau tugas menyelenggarakan hal yang serupa, multi event olahraga ataupun multi event - multi event lainnya, pengalaman - pengalaman yang saya tulis dalam buku ini bisa bermanfaat. Ini yang menurut saya, dari sudut pandang saya, yang harus kita dokumentasikan untuk kepentingan masa yang akan datang," kata dia dalam peluncuran bukunya di Gedung Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Jakarta, Rabu (6/10).
Bagaimanapun, buku ini akan menjadi sebuah peninggalan sejarah di mana kita pernah berhasil dan sukses di mata Internasional dan dapat kembali mengulang sejarah tersebut. Eris kemudian melanjutkan, “Menurut saya, yang sangat menantang adalah komunikasi diantara kita.Komunikasi ini sementara ini saya menilai sangat baik dan lancar,karena masing-masing pejabat yang mendapat tugas ini mau turun tangan untuk bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi berdasarkan kordinasi - kordinasi yang dilakukan oleh kita bersama. Jadi ini adalah intinya kerja dari semua pihak sehingga semuanya menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya,hingga akhirnya Asian Games ini dapat berhasil," kata dia.
Ketua INASGOC Erick Thohir mengatakan, penyelenggaraan Asian Games begitu sangat berkesan baginya. Ia takjub dengan cara kerja INASGOC yang digawangi oleh banyak sosok perofesional, salah satunya Eris.
Ia bangga ada buku yang bisa lahir dari perjuangan seluruh elemen bangsa dalam menyukseskan Asian Games 2018.
"Saya harapa buku ini jadi warisan dan tentu ke depan bisa jadi panduan jika negara kita kembali menggelar pesta olahraga berskala internasional," kata Erick.
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla turut bangga dengan buah karya Eris. Ia mengatakan, tahu benar kinerja dari seluruh petinggi-petinggi INASGOC termasuk Eris yang saat ini menjadi Sekjen.
"Saya ingat kita cuma punya waktu 16 bulan hingga akhirnya semua bisa terlaksana dengan baik. Selamat kepada Pak Eris, buku ini akan jadi catatan sejarah," ujar dia.