Kamis 05 Jul 2018 15:34 WIB

Bocah Korban Ledakan di Pasuruan Dibawa ke Rumah Sakit

Polisi juga mengamankan satu orang perempuan, sedangkan satu orang lainnya kabur.

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan di sebuah kontrakan di Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis (5/7), mengakibatkan satu orang anak kecil menjadi korban dan harus dilarikan ke rumah sakit. "Iya benar ada ledakan dan satu orang korban anak kecil," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi, Kamis (5/7).

Namun, Frans tidak menjelaskan dengan detail kondisi anak tersebut. Ia mengaku masih dalam penanganan dokter. Ia menambahkan, ledakan terjadi di sebuah kontrakan di Desa Gempeng, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur sekitar pukul 11.30 WIB.

Frans menerangkan polisi mengamankan seorang perempuan dari kontrakan tersebut. Namun, Frans mengaku belum dapat mengungkapkan identitas perempuan itu karena masih dalam pemeriksaan penyidik. "Iya ada satu wanita yang diamankan, satu lagi kabur," terangnya.

Ledakan pertama kali didengar oleh seorang warga yang tinggal di sekitar bernama Hariono (52 tahun). Awalnya, saksi mendengar ledakan sebanyak tiga kali. 

Setelah ledakan pertama terjadi, saksi langsung mendatangi rumah tersebut dan mencoba mengecek ke dalam rumah. Namun, saat berada di dalam rumah tersebut saksi mencium bau mesiu dan saksi keluar karena takut.

Setelah berada di luar rumah, saksi kembali mendengar ledakan kedua yang akhirnya membuat warga menjauh dari lokasi kejadian. Saat warga berusaha menjauh dari rumah tersebut, terlihat seorang pria yang tidak dikenal keluar dari dalam rumah sambil membawa tas ransel.

Identitas yang menempati rumah kontrakan di Jalan Pepaya RT 01, RW 01 Pogar, Bangil, tersebut adalah Abdullah alias Asardi. Abdullah merupakan kelahiran Jakarta pada 12 Juni 1968 dan berhasil melarikan diri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement