Rabu 27 Jun 2018 08:26 WIB

Anak Orangutan Ditemukan Diberi Makan Nasi dan Ikan Asin

Anak orangutan dalam kondisi malnutrisi dan cacingan ketika diselamatkan.

Rep: Issha Haruma/ Red: Indira Rezkisari
Seekor Orangutan Sumatera (Pongo abelii) betina yang diperkirakan berumur 2,5 tahun berada di dalam kandang usai dievakuasi petugas di Medan, Sumatera Utara, Senin (25/6).
Foto: Antara/Septianda Perdana
Seekor Orangutan Sumatera (Pongo abelii) betina yang diperkirakan berumur 2,5 tahun berada di dalam kandang usai dievakuasi petugas di Medan, Sumatera Utara, Senin (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seekor orangutan Sumatra (Pongo abelii) disita dengan keadaan memprihatinkan di Gampong Baro, kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh. Bayi orangutan berjenis kelamin betina itu kemudian dibawa ke pusat karantina orangutan di Batu Mbelin, kecamatan Sibolangit, Deliserdang, Sumut.

Orangutan yang diberi nama Moli itu diselamatkan tim Human-Orangutan Conflict Response (HOCRU) Yayasan Orangutan Sumatra Lestari-Orangutan Information Center (YOSL-OIC), BKSDA Aceh dan BBTNGL, Senin pagi (25/6). Anak orangutan berusia 2,5 tahun itu lalu tiba di Medan malam harinya sebelum kemudian langsung dibawa ke Batu Mbelin.

Koordinator lapangan HOCRU, Krisna mengatakan, saat ditemukan, Moli berada di dalam kandang yang cukup kotor dan bersama seekor monyet. Kondisinya memprihatinkan. Di bagian kepala ditemukan penyakit kulit yang serius.

Saat diambil dari lokasi, Moli diserahkan oleh penjaganya. Sedangkan pemiliknya tidak berada di tempat. Dia diakui telah dipelihara oleh warga selama sekitar dua tahun.

Krisna menjelaskan, dilihat dari kondisinya, Moli mengalami malnutrisi dan kemungkinan cacingan. Selama dipelihara, dia diduga mendapatkan makanan yang tidak sesuai dengan habitatnya seperti yang kerap ditemukan pada banyak pemelihara orangutan lain. Hal ini tampak dari makanan yang diberikan saat Moli diselamatkan, nasi dan ikan asin.

"Apa yang mereka makan biasanya itu yang diberikan ke orangutan, seperti nasi dan ikan asin. Hanya sesekali diberi buah-buahan. Itu yang biasa kami temui di lapangan," ujar Krisna.

Misi penyelamatan Moli berawal dari informasi masyarakat yang diterima BKSDA Aceh Resort 12 Langsa dua hari sebelumnya. Setelah dilakukan pengecekan di lapangan, ternyata informasi itu benar.

Selain memprihatinkan, Moli juga ditemukan dalam keadaan sudah jinak. Manajer Communication YOSL-OIC Syufra Malina mengatakan, bayi orangutan tidak akan lepas dari induknya.

"Yang paling banyak kami selamatkan adalah pasangan ibu dan anak. Misalnya, kami temukan hanya anaknya saja, bisa dipastikan induknya terbunuh," kata Syufra.

Kini, Moli telah dibawa ke pusat karantina Orangutan di desa Batu Mbelin untuk direhabilitasi. Syufra menyebut, kasus pemeliharaan orangutan oleh warga terus ditemukan. Sejak 2012 hingga 2017, YOSL-OIC sudah merescue sebanyak 133 individu satwa dilindungi itu.

"Rescue itu termasuk penyitaan dan translokasi. Tahun 2018 ada beberapa tapi belum direkap," ujar dia.



Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement