REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Memasuki H-5 Lebaran 1439 H, lalu lintas di Kota Padang dan sekitarnya pada Ahad (10/6) terpantau padat. Kondisi ini menandakan perantau dari luar provinsi sudah mulai kembali ke kampungnya di Tanah Minang.
Seiring dengan makin derasnya arus mudik yang masuk ke wilayah Sumbar, kepolisian mengingatkan pemudik khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi untuk waspada saat melalui perbatasan Sumbar-Riau. Polisi melihat adanya potensi kejahatan berupa perampokan mobil di perbatasan Sumbar-Riau, khususnya di Bangkinang dan Pangkalan.
Kapolsek Pangkalan Iptu Abdul Kadir Jailani mengatakan, modus perampokan berupa pelemparan kaca mobil pengguna jalan dengan batu oleh pelaku kejahatan memang beberapa kali terjadi di perbatasan Sumbar-Riau. Terakhir, lanjut Abdul, ada pengendara mobil yang sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk menuju pos pengamanan polisi di Pangkalan, Sumbar.
Mobil tersebut melaju dari arah Bangkinang, Riau, menuju Sumbar. Pengemudi mobil mengaku, kendaraannya telah dilempar batu di bagian kaca depan di sekitar Bangkinang.
Meski tempat kejadian perkaranya di Provinsi Riau, sopir kendaraan tidak mau mengambil risiko. Ia tetap mengendarai mobilnya menuju pos pengamanan terdekat di Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.
“Karena yang bersangkutan tak mau ambil risiko, dia tetap mengendarai mobilnya dengan kencang," jelas Abdul, Ahad (10/6).
Abdul menyebutkan, kepolisian berkomitmen meningkatkan keamanan dan kenyamanan pemudik yang melintasi Pangkalan menuju Riau atau sebaliknya. Selama musim mudik Lebaran ini, kepolisian menyiapkan tim khusus yang berpatroli dengan sepeda motor di sepanjang perbatasan Sumbar-Riau.
"Selain menciptakan rasa aman, petugas juga bisa mengatur lalu lintas di titik kemacetan karena arus mudik," katanya.