Senin 21 May 2018 23:49 WIB

Penyandang Disabilitas Dididik Menjadi Guru Alquran Braille

Balai Penerbitan Braille tiap tahun mencetak 500 eksemplar Alquran Braille

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Satu set Quran Braille berisi 30 juz relatif mahal dengan harga mencapai 1,6 - 1,8 jutaan.
Foto: Putra M Akbar/Republika
Satu set Quran Braille berisi 30 juz relatif mahal dengan harga mencapai 1,6 - 1,8 jutaan.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG- Yayasan Ummi Maktum Voice bekerjasama dengan Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI) Kementerian Sosial mendidik 30 orang penyandang disabilitas tunanetra se Jawa Barat untuk menjadi guru-guru yang mengajarkan Al-Quran Braille kepada penyandang disabilitas tunanetra lainnya.

Ketua Umum Ummi Maktum Voice, Entang Kurniawan berharap ke 30 peserta bisa melayani para penyandang disabilitas tunanetra di daerah seluruh Indonesia yang ingin mempelajari Al-Quran Braille. Saat ini, ia menuturkan jumlah guru atau instruktur Al-Quran Braille masih sangat terbatas.

"Harapannya, mereka bisa menjadi guru atau instruktur Al-Quran Braille di Indonesia. Mereka dibekali materi tentang tahsin, wawasan Al-Quran dan sejarah tentang perkembangan ilmu Al-Quran braille," ujarnya disela-sela acara Al Quran Braille Camp di Lembang, Senin (21/5).

Menurutnya, para peserta dilatih untuk membangun kepercayaan diri dan mental serta ilmu tentang Al-Quran Braille. Sehingga selanjutnya ke depan bisa mengajarkan tentang ilmu Al-Quran Braille kepada seluruh penyandang disabilitas tunanetra lainnya. 

Ia menuturkan, peserta yang mengikuti Al-Quran Braille Camp diantaranya berasal dari Majalengka, Bandung Raya dan Tasikmalaya. Dia mengatakan, saat ini banyak yang menguasai Al-Quran Braille. Namun, jumlah tersebut tidak sebanding dengan penyandang disabilitas tuna netra yang ada.

"Di wilayah Bandung raya saja ada sekitar 20 ribu penyandang disabilitas tunanetra sedangkan instruktur yang paham Al-Quran Braille hanya 50 orang. Itu tidak sebanding," katanya.

Sementara itu, Kepala Balai Penerbitan Braille Indonesia, Dani Widarman mengatakan tiap tahun pihaknya mencetak 51 ribu eksemplar braille dengan berbagai jenis bahasan. Sedangkan, Al-Quran Braille dicetak tiap tahun 500 eksemplar.

"Tahun 2017, semua sudah terdistribusikan. Sedangkan 2018 baru 36 persen tersalurkan di seluruh Indonesia," katanya. Dia mengatakan, jika Al-Quran biasa hanya satu buku maka Al-Quran Braille jumlahnya 30 buku dengan tiap buku berisi satu juz Al-Quran. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement