REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Salah satu petugas keamanan Rusunawa Wonocolo, Sepanjang, Sidoarjo, Budi, menjelaskan terkait awal mula terjadinya ledakan yang diduga bom rakitan di Lantai 5 blok B, Ahad (13/5) malam. Menurut Budi, awal suara ledakan yang dia dengar terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.
"Setelah adanya ledakan, penghuni Blok B yang menjadi pusat ledakan, langsung berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri," ujar Budi saat ditemui di lokasi kejadian.
Setelah kejadian tersebut, lanjut Budi, penghuni blok A dan blok B Rusunawa Wonocolo langsung bergerak menjauhi lokasi dan mencari tempat aman. Penghuni blok C dievakuasi ke Rusunawa Wonocolo blok D.
"Yang blok C dipindah ke Blok D. Untuk penghuni blok A, semuanya keluar dari area rusun begitu juga penghuni blok B," kata Budi.
Budi menjelaskan, Rusunawa Wonocolo terdiri dari empat blok, yakni mulai dari blok A sampai blok D. Masing-masing blok, menurut dia, memiliki 96 kamar berukuran 4x6 meter.
Salah seorang penghuni Blok C Rusunawa Wonocolo, Angga (26 tahun), membenarkan seluruh penghuni Blok C Rusunawa Wonocolo dievakuasi ke Blok D. Termasuk istrinya yang saat ini sudah dievakuasi ke gedung blok D.
"Yang blok C ini dievakuasi ke blok D. Termasuk istri saya yang pasti panik soalnya lagi hamil 8 bulan. Ada aparat keamanam yang berjaga di blok D atau tempat warga dievakuasi sana," kata Angga.
Sebuah ledakan kembali terjadi di Jawa Timur pada Ahad (13/5) malam. Ledakan tersebut terjadi di lantai 5 blok B Rusunawa Sepanjang, Sidoarjo. Ledakan ini menambah rentetan panjang teror bom yang sebelumnya terjadi di tiga gereja di Surabaya.