REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul meledaknya bom tiga gereja di Surabaya pada Ahad (13/5), Polda Metro Jaya menetapkan status Siaga 1. Penetapan status siaga 1 tersebut tertuang dalam surat telegram rahasia dengan NOMOR: STR / 817 /V/PAM.3.3./2018 tertanggal 13 Mei 2018.
Ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Idham Aziz telah mengonfirmasi status tersebut. "Iya," ujarnya singkat melalui pesan teks yang diterima Republika.co.id, Ahad. Surat TR tersebut pun dicap oleh Polda Metro Jaya dan ditandatangani oleh Idham Azis.
Adapun poin dalam penetapan siaga satu tersebut, tertulis:
"Sehubungan dengan referensi tersebut di atas maka guma menciptakan sitkamtinmas yang aman kondusif dan terkendali terkait ledakan bom tiga lokasi gereja di Surabaya maka diperintahkan,13 Mei 2018 pukul 8.00 status kesiap siagaan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dinyatakan dalam statis Siaga Satu."
Pantauan Republika.co.id, pengetatan akses menuju kantor polisi tampak diperketat. Tidak seperti biasanya, kini sejumlah polisi bersenjata yang berjaga di Mapolda Metro Jaya pun memeriksa bagasi dan barang bawaan kendaraan yang masuk.
Begitu pula di Markas Besar Polri, saat Republika.co.id berusaha memasuki Divisi Hubungan Masyarakat Polri, pemeriksaan terhadap barang bawaan jurnalis lebih diperketat. Akses masuk pun tidak sembarangan diizinkan sebelum menjalani pemeriksaan.
"Perintahnya begitu mas, diperketat, maaf," ujar petugas kepolisian yang memerika bawaan orang yang menuju ke Mabes Polri.
Ahad pagi 13 Mei 2018 terjadi ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur. Berdasarkan keterangan terakhir dari Kepolisian, ledakan terdapat di tiga gereja di Surabaya. Sembilan orang dinyatakan tewas dan 40 lainnya luka-luka.