Sabtu 28 Apr 2018 20:37 WIB

Politikus PDIP Paparkan Kriteria Cawapres untuk Jokowi

Ada tiga kriteria yang tepat untuk mendampingi Jokowi di Pilpres mendatang.

Ahmad Basarah
Foto: Humas MPR
Ahmad Basarah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPP PDI Perjuangan memaparkan kriteria figur yang tepat sebagai calon Wakil Presiden RI mendampingi Joko Widodo di pemilihan presiden (pilpres) 2019. PDIP menilai ada tiga kriteria yang tepat untuk mendampingi Jokowi di pilpres mendatang.

Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menjelaskan kriteria pertama cawapres nantinya harus seorang figur yang memiliki visi kenegaraan. Dia menerangkan, visi kenegaraan itu harus sama dengan PDI Perjuangan dan Jokowi, yaitu membangun negara Pancasila sebagaimana cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945.

Kriteria kedua, dia mengatakan, cawapres harus memiliki faktor elektoral yang dapat menambah elektabilitas Jokowi di bursa Pilpres 2019. Ketiga, dia mengatakan, tokoh yang memiliki chemistry atau kecocokan an mampu bekerja sama yang baik dengan Jokowi.

Dia menambahkan kecocokan karena konsep Presiden dan Wakil Presiden merupakan kepemimpinan dwi tunggal. “Yakni menyatu antara jiwa dan raga, berorientasi ke rakyat, dan yang paling penting, Jokowi harus nyaman dengan wakilnya termasuk mampu membantu tugas-tugas Presiden jika terpilih nantinya," ucap dia di sela Rakor Tiga Pilar Partai di Surabaya, Sabtu (28/4).

Ketika disinggung nama yang masuk bursa calon pendamping Jokowi, wakil ketua MPR RI tersebut mengaku belum mengerucut ke satu nama dan figur-figur yang muncul sangat berpeluang. Bahkan, nama yang belum muncul dalam bursa pun masih sangat mungkin untuk digandeng. 

“Tunggu saja, masih ada waktu sebelum masa pendaftaran calon Presiden pada 4-10 Agustus 2018," kata Basarah. 

Dalam bursa Pemilihan Presiden 2019, selain PDI Perjuangan, beberapa partai politik sudah menyatakan mengusung Jokowi maju sebagai calon Presiden. Partai-partai tersebut, yakni Partai NasDem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, Partai Perindo, serta Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

Pada kesempatan tersebut, Basarah juga berharap kepada partai-partai politik yang mendukung Jokowi untuk tetap melanjutkan kerja sama politik jika figur yang ditunjuk partai tersebut tidak digandeng sebagai cawapres oleh Jokowi. Dia mengatakan Jokowi hanya bisa memilih satu cawapresm, meski banyak partai yang terpanggil menyodorkan kadernya. 

“Kalau akhirnya Jokowi memilih bukan di antara calon yang muncul dari partai politik, kami harapkan kerja sama politik terus dilanjutkan karena kerja sama tidak diukur dari diterima atau tidaknya sebagai cawapres," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement