Selasa 24 Apr 2018 12:29 WIB

Demokrat tak Bantah AHY Disiapkan Jadi Pemimpin Poros Ketiga

Untuk memunculkan poros ketiga, Demokrat harus bersepakat dengan partai lain.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto tidak menampik partainya menyiapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai sosok pemimpin baru dalam poros ketiga. Namun, dia mengatakan, penentuan tersebut harus disepakati oleh mitra koalisi.

"Itulah koordinasi yang harus kami laksanakan,” kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/4).

Empat bulan menjelang pendaftaran kandidat pada pemilihan presiden (pilpres) 2019, Partai Demokrat belum menentukan sikapnya. Namun, Demokrat sedang mengupayakan komunikasi dengan partai-partai lain untuk membentuk poros ketiga. 

“Sampai saat ini belum putus kami koordinasi secara penuh, lengkap dan komprehensif sehingga memang bisa membentuk poros ketiga tersebut," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Ia mengatakan, adanya poros ketiga juga membuka kemungkinan adanya pemimpin baru untuk pilpres 2019. Dia mengatakan, hal tersebut sesuai dengan pernyataan Ketua Umum Demorkat Susilo Bambang Yudhoyono beberapa hari lalu.

photo
Agus Hermanto. (DPR RI)

Untuk memunculkan poros ketiga, Demokrat juga harus melakukan kesepakatan dengan partai politik lain. Sebab, Demokrat tidak cukup untuk mengusung calonnya sendiri. 

"Saat ini kan PD baru memiliki 10 persen. Ya, 10 persen lebih lah ya. Yang 10 persen lagi harus mencari tambahan,” kata dia. 

Dia menambahkan, sisa 10 persen tersebut bisa saja datang dari sejumlah parpol yang belum mengumumkan dukungan, seperti PAN dan PKB, atau parpol yang sudah menentukan arah koalisi, seperti PKS dan PPP. “Sehingga koordinasi-koordinasi ini yang diperlukan untuk kita menentukan langkah selanjutnya," ujar Agus.

Dia yakin peluang poros ketiga masih terbuka lebar. Agus tidak sepakat dengan pendapat dua poros, baik koalisi Joko Widodo maupun kubu Partai Gerindra-PKS, yang menilai kecil kemungkinan adanya poros ketiga.

Sebab, menurut Agus, hingga saat ini belum ada dukungan resmi yang diberikan partai politik maupun dalam bentuk koalisi. "Karena memang masih dimungkinkan. Kita ketahui bahwa seluruh parpol belum ada yang betul-betul secara sah menyampaikan KPU untuk menyampaikan usulannya, baik capres maupun cawapres," ujar Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement