REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Negara Bagian Uttarakand Republik India menjajaki kerja sama sister province yang dilatarbelakangi faktor kedekatan budaya.
"Kerja sama yang akan dibangun meliputi lima bidang yaitu pariwisata dan kebudayaan, e-Government, penguatan kapasitas sumber daya manusia, lingkungan hidup dan kesehatan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra dalam siaran persnya dari Kota Dehradun, Uttarakand, yang diterima, Senin (23/4).
Keinginan kedua belah pihak untuk membangun kerja sama sister province tertuang dalam Pernyataan Kehendak yang ditandatangani Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Ketua Menteri Uttarakand Trivendra Singh Rawat.
Dewa Mahendra yang mendampingi Pastika dalam lawatan ke India menyampaikan beberapa alasan yang mendorong dirintisnya kerja sama dua provinsi ini, yakni Bali dan Uttarakahand memiliki kedekatan budaya yang berlandaskan agama Hindu.
Di Uttarakand terdapat sejumlah kuil Hindu yang setiap tahunnya banyak dikunjungi umat Hindu Bali untuk tujuan tirta yatra atau perjalanan suci. Yang lebih istimewa, Uttarakand mewilayahi Sungai Gangga yang disucikan umat Hindu. "Melalui kerja sama ini, kami harapkan Bali akan menjadi pusat Hindu dunia," kata dia.
Selain faktor kedekatan budaya, sektor pendidikan di Negara Bagian India itu saat ini tengah maju pesat. "Dengan dibangunnya kerja sama ini, kita berharap kesempatan bagi mahasiswa dan pelajar yang ingin memperoleh beasiswa di India makin terbuka," ujar Dewa Mahendra.
Alasan lain, belakangan teknologi di India juga berkembang pesat sehingga kerja sama yang dibina diharapkan dapat mengoptimalkan penerapan e-Government di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Penjajakan kerja sama ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan penyusunan nota kesepahaman yang akan ditandatangani kedua belah pihak paling lambat tahun depan.