REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, akan menandatangani kesepakatan kerja sama antara Victoria, Australia dan DIY. Penandatanganan akan dilakukan pada Oktober 2019 nanti.
"Tanggal 10 Oktober saya di Victoria untuk menandatangani sister province Yogya Australia," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (12/8).
Dalam kerja sama itu, DIY diminta untuk menampilkan berbagai kegiatan seni. Tidak hanya seni dari DIY, namun juga dari daerah lainnya di Indonesia.
Selain itu, kata Sultan, juga akan ditampilkan beberapa kegiatan seni seperti orchestra. Bahkan, dari Australia sendiri akan mendatangkan pelatih ke Yogyakarta. "Ini masuk dalam program saling membantu bagaumana musik ini dengan ISI (Institut Seni Indonesia) ada sesuatu yang bisa disampaikan," tambah Sultan.
Sementara itu, Dubes Australia untuk Indonesia Gary Quinllan mengatakan, kerja sama yang juga akan dilakukan terkait pengembangan teknologi baru, meningkatkan perekonomian serta pariwisata. Sebab, di Indonesia saat ini tengah banyak start up yang bermunculan.
Gary pun melihat adanya peluang dalam membangun kerja sama dalam tiga bidang tersebut. "Indonesia salah satu megara yang memiliki generasi yang hebat di dunia (dalam bidang start up)," kata Gary.
Dalam bidang pariwisata, ia berharap agar wisawatan Australia dapat mengunjungi DIY. Terlebih, DIY memiliki destinasi yang unik untuk ditawarkan kepada wisatawan Australia.
"Yogyakarta memiliki histori dan kebudayaan yang unik. Tapi, 1,5 juta warga Australia berlibur ke Bali. Sangat sedikit ke Yogyakarta," lanjutnya.
Untuk itu, pihaknya akan terus aktif melakukan sosialisasi agar wisatawan Australia berlibur ke Indonesia, khususnya Yogyakarta. Begitu juga sebaliknya, yang mana ia juga berusaha meningkatkan wisatawan Indonesia untuk berkunjung ke Australia.
Ia menargetkan jumlah wisatawan Indonesia mencapai 400 ribu wisatawan menuju Australia pada 2025 mendatang. Sebab, saat ini jumlah wisatawan Indonesia menuju Australia masih kecil. "Saat ini, wisatawan dari Yogya ke Australia hanya 200 ribu orang," kata Gary.