REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan lawatan luar negeri selama sepekan ke depan, ke tiga negara di Timur Tengah. Ia bertolak sejak Rabu (6/3) malam melalui Bandara Internasioal Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.
Biro Humas dan Protokol Setda Jabar, dalam siaran persnya, Jumat (8/3), mengatakan negara yang akan dikunjungi, di antaranya Maroko dan Aljazair. Di dua negara ini, Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, akan menandatangani MoU terkait kerja sama sister province.
"Ada dua sister province di Maroko dan Al Jazair yang harus saya tandatangan MoU-nya. Kenapa saya ke Timur Tengah? Karena saya ingin investasi di Jawa Barat tidak hanya didominasi oleh Asia Timur (Jepang dan Cina) atau Singapura," kata Emil.
Emil berkeinginan agar invetasi di Jawa Barat juga banyak dari negara-negara Muslim Timur Tengah. Emil menuturkan, pihaknya sedang giat mempromosikan pusat industri Segitiga Rebana (Cirebon-Kertajati-Patimban).
Dia berharap investasi di pusat industri masa depan Jawa Barat ini datang dari negara-negara Timur Tengah. "Segitiga Patimban - Cirebon - Kertajati, supaya investasinya datang dari Timur Tengah, karena mesin Jawa Barat ini tidak mungkin ngabret tanpa investasi. Nah, investasinya harus saya seimbangkan geopolitiknya," ujar Emil.
Selain itu, di Al Jazair pun Emil akan membicarakan pembangunan Alun-Alun Soekarno. Dia mengaku dirinya diminta Pemerintah Al Jazair untuk mendesain Alun-Alun Soekarno di Al Jazair.
Semangat Presiden pertama RI menjadi inspirasi bagi negara di pesisir Laut Tengah, Afrika Utara tersebut, terutama setelah Konferensi Asia-Afrika 1955 di Kota Bandung. "Karena Al Jazair merdeka terinspirasi oleh Konferensi Asia-Afrika dan juga oleh semangat Bung Karno (Soekarno)," ungkapnya.
Negara ketiga yang akan dikunjungi Emil dan rombongan yakni Uni Emirat Arab (UEA). Di negara ini Emil akan berkunjung ke Dubai untuk melihat manajemen cargo bandara yang menjadi salah satu terbaik di dunia.
Hal ini terkait rencana Bandara Kertajati Majalengka yang juga akan dimanfaatkan sebagai bandara cargo. "Ada rencana kolaborasi untuk memanfaatkan banyak penerbangan internasional ke Kertajati juga," katanya.
Bandara Kertajati rencanananya selain dijadikan bandara pemberangkatan haji dan umroh juga dijadikan bandara cargo. "Ini sangat diminati. Bandara cargo ini salah satu yang terbaik di dunia ada di Dubai dan Abu Dhabi," katanya.
Emil menambahkan, lawatannya ke Timur Tengah ini akan dia manfaatkan untuk mencari negara donor bagi pembangunan Kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Kota Depok. "Saya mendapat perintah dari Pak Wapres (Jusuf Kalla) untuk mencari donor-donor pembangunan untuk UIII.
Dia mengatakan dana dari APBN baru sepertignya, dua pertiganya diharapkan, gedung satu dari negara UEA, karena UIII sifatnya internasional. "Jadi, dalam satu rangkaian saya mengunjungi Maroko, Al Jazair, Dubai, dan Abu Dhabi. Waktunya seminggu, tengah minggu depan sudah pulang," kata dia.