Kamis 17 May 2018 11:21 WIB

Aher dan Istrinya Sahur Pertama di Pesawat Menuju Tunisia

Aher ke Tunisia Tunisia untuk membahas sister province dan investasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher)

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjalani sahur pertamanya di pesawat dalam perjalanannya menuju Tunisia. Ia ke Tunisia untuk memenuhi undangan dari Menteri Pembangunan, Investasi dan Kerja Sama Luar Negeri Tunisia

Pria yang akrab disapa Aher beserta istrinya, Netty Prasetyani berangkat beserta rombongan Pemprov dan Kadin Jabar, pada Rabu (17/5) dini hari dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten. Rombongan diantaranya Asisten Ekonomi Pembangunan Pemprov Jabar, Eddy Nasution dan Ketua Kadin Jabar, Agung Suryamal Sutrisno.

Menurut rencana Aher akan diterima Menteri Tunisia pada Jumat (18/5) pukul 09.00 waktu setempat. Sore harinya, courtesy call akan diterima langsung oleh Perdana Menteri Tunisia Youssef Chahed, dan pada malam hari rombongan juga akan diterima Dubes RI untuk Tunisia, Y.M. Ikrar Nusa Bakti. Agenda yang akan dibahas semuanya terkait dengan rencana kerja sama sister province antara provinsi Jawa Barat dengan Sousse dan menjajaki kemungkinan Jawa Barat berinvestasi di Tunisia.

"Ke Tunisia kami akan bahas sister province dan investasi, Ini berarti perjalanan panjang sekitar 14 jam, waktu untuk puasa perdana akan banyak dihabiskan di pesawat, saya dan istri sahur pertama juga di pesawat," ujar Aher dalam siaran persnya, Kamis (17/5).

Aher mengatakan, langkah Jabar dalam dua tahun terakhir yang aktif dalam menjalin kerja sama luar negeri dengan banyak mitra luar, pada akhirnya mendapat perhatian khusus dari Tunisia. Melalui suratnya beberapa waktu lalu, Tunisia mengundang Gubernur Jabar beserta Kadin Jabar untuk menjajal kerja sama investasi di negeri zaitun itu.

"Kerangka kerja sama luar negeri yang sudah dibangun sejauh ini adalah dengan skema sister province, itu memungkinkan seluruh pola kerjasama mulai ekonomi, pendidikan hingga pertanian bisa berkembang jauh, saling menguntungkan dan memiliki payung hukum yang kuat," kata Aher.

Sementara itu, meski belum memiliki portofolio bisnis di Tunisia, namun Ketua Kadin Jabar sangat menyambut baik undangan berinvestasi di Tunisia. Menurut Ketua Kadin Jabar, Agung Suryamal, pengusaha Jabar menyambut baik undangan ini.

"Kami nilai ini pertanda baik ada pemerintah yang progressif mengundang pengusaha, kita akan jajaki nanti aspek kelayakannya," kata Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement