REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jagad dunia kembali digemparkan dengan pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang diunggah dalam akun resmi Facebook partainya. Dalam pidatonya, Prabowo mengaku sempat mau disogok untuk tidak kembali mencalonkan diri.
Terkait pidato itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengaku ia tidak mengetahui kapan persisnya potongan video itu diambil. Namun Dasco memperkirakan video pidato Prabowo itu diambil saat rapat koordinasi di Jawa Barat XI dalam rangka konsolidasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, yaitu Sudrajat-Syaikhu (Asyik).
"Saya enggak hadir. Itu rapat koordinasi di jabar XI sepertinya. Kita enggak dikasih tahu siapanya (penyuap)," tambah Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR tersebut.
Dasco menambahkan, hal yang wajar Prabowo menyampaikan pidato seperti itu. Sebab, di mata Dasco, Prabowo apa adanya, tidak ada yang hal disembunyikan.
Justru kalau ada yang berupaya menyuap atau menyerangnya, Prabowo bertambah semangat dan pantang untuk tetap berjuang. "Prabowo memang begitu apa adanya. Jadi apa yang disampaikan justru membuat beliau (Prabowo) tambah semangat nyapres," tegasnya.
Sebelumnya, dalam pidatonya, Prabowo mengaku sempat mau disogok untuk tidak kembali mencalonkan diri. Bahkan Prabowo juga menyampaikan bahwa dirinya diminta untuk turun dari ketua umum partai dan menjalankan pensiun.
"Saya mau ditawar uang banyak untuk jangan calon (mencalonkan diri). Saya juga ditawar proyek dan uang banyak, supaya turun jadi ketua umum partai, 'Pak Prabowo kalau bisa pensiun saja'. Memang aku inginnya juga istirahat," terang Prabowo Subianto, dalam potongan video di akun Facebook Partai Gerindra.
Prabowo juga pernah membuat geger dengan video pidatonya dengan memprediksi Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Prediksi Prabowo berdasarkan cerita fiksi dari novel Ghost Fleet.