Senin 16 Apr 2018 17:58 WIB

Istri Akui Setnov Sempat Pamit untuk Menyerahkan Diri ke KPK

Istri Setnov, Deisti Astriani hari ini bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Istri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, meninggalkan ruangan usai disumpah sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus merintangi penyidikan korupsi KTP elektronik dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (16/4).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Istri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor, meninggalkan ruangan usai disumpah sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus merintangi penyidikan korupsi KTP elektronik dengan terdakwa Bimanesh Sutarjo di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri Setya Novanto (Setnov), Deisti Astriani Tagor mengakui bahwa suaminya sempat pamit untuk menyerahkan diri ke KPK. Hal itu diungkapkan Deisti saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (16/4).

"Pada 16 November 2017 itu saya hanya dapat telepon pada sore sekitar pukul 14.30 dari Pak Setnov, suami saya, bahwa ia akan menyerahkan diri ke KPK. Beliau menyampaikan saya akan ke KPK dengan DPD (Dewan Pimpinan Daerah) tingkat I," kata Deisti dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.

Deisti bersaksi untuk dokter RS Medika Permata Hijau dokter Bimanesh Sutarjo yang didakwa bekerja sama dengan advokat Fredrich Yunadi untuk menghindarkan ketua DPR Setya Novanto diperiksa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi KTP elektronik. "Kamu dan anak-anak tolong kuat, tidak apa-apa, tolong tenangin anak-anak, kuatkan anak-anak, tolong kamu hubungi anak-anak," tambah Deisti menirukan pesan Setnov.

Sehari sebelumnya, yaitu pada 15 November 2017 malam, penyidik KPK sudah datang ke rumah Setnov di Jalan Wijaya III sekitar pukul 21.30 WIB. Saat itu penyidik KPK bersiap untuk membawa Setnov dan juga melakukan penggeledahan di rumah tersebut.

"Orang rumah saya mengatakan 'Bu, ibu banyak orang KPK di luar, saya lihat dari jendela, di bawah siapa ternyata ada pengacara Pak Fredrich, jadi saya di atas saja, tapi saat itu Pak Setya Novanto sedang keluar," tambah Deisti.

Deisti mengaku bahwa suaminya pada 15 November 2017 sore keluar dengan diiringi sirine pengawal polisi dan tidak mengatakan akan pergi ke mana. "Tanggal 16 November itu saya disuruh tanda tangan surat kuasa keluarga untuk Pak Fredrich dan diminta untuk mencari tahu keberadaan Pak Setnov, tapi saat saya telepon, teleponnya mati, saya coba berkali-kali di hadapan pengacara dan penyidik dan sampai pukul 02.30 WIB tidak nyambung," jelas Deisti.

Baru pada 16 November 2017 sekitar pukul 14.30 WIB tersebutlah Setnov menghubunginya dan mengaku akan menyerahkan diri ke KPK. Setelah mendapatkan pesan Setnov, ia pun hanya menanti kemunculan Setnov di televisi.

"Tapi ternyata pukul 19.30 saya dapat telepon dari Pak Fredrich katanya Pak Setnov kecelakaan," ungkap Deisti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement