REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Polda Jawa Barat mengintensifkan perburuan minuman keras (miras) yang tersebar di masyarakat. Hasil perburuan selama razia dalam sepekan terakhir sudah menghasilkan sekitar 100 ribu botol miras sitaan.
Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto sudah mengintruksikan Polres maupun Polsek untuk lebih gencar memberantas peredaran miras oplosan. Lokasi razia pun diminta tidak hanya di pusat perkotaan, melainkan sampai ke desa-desa.
"Dari hasil razia masif yang dilakukan hingga ke desa-desa setelah ada kejadian (Cicalengka), sudah ada sekitar hampir 100 ribu botol miras," katanya usai menghadiri kegiatan di Mapolres Tasik, Kamis (12/4).
Menurutnya peredaran miras di Jabar sudah dalam taraf memprihatinkan. Sebab semua daerah di Jabar masuk kategori rawan peredaran miras oplosan.
"Saya anggap semuanya harus rawan. Karena apa, karena kalau semuanya rawan kita lebih waspada," ucapnya.
Ia memperkirakan adanya pemasok miras dari luar wilayah Jabar. Perannya diduga sebagai pemasok bahan baku miras oplosan maut. Hanya saja, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan.
"Sampai sekarang belum, tapi kami terus menelusuri," ujarnya.
Baca: Polda Jabar Temukan Bungker di Pabrik Miras Oplosan.