Rabu 11 Apr 2018 10:20 WIB

Masyarakat Serbu Layanan Pembuatan KTP-el di IPDN

Mereka, berasal dari berbagai daerah di Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Esthi Maharani
Ribuan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, menyerbu layanan pembuatan KTP-Elektronik (KTP-el) yang digelar oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jabar, di Kampus IPDN-Jatinangor Sumedang, Rabu (11/4).
Foto: Arie Lukihardianti / Republika
Ribuan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, menyerbu layanan pembuatan KTP-Elektronik (KTP-el) yang digelar oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jabar, di Kampus IPDN-Jatinangor Sumedang, Rabu (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JATINANGOR -- Ribuan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, menyerbu layanan pembuatan KTP-Elektronik (KTP-el) yang digelar oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jabar, di Kampus IPDN-Jatinangor Sumedang, Rabu (11/4).

Berdasarkan pantauan Republika, antrean pembuatan KTP-el tersebut cukup panjang sekitar 60 meter. Mereka, berasal dari berbagai daerah di Jabar seperti Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi, Kota Bandung dan lain-lain.

Antrean sudah terjadi sejak pukul 06.00 WIB. Namun, semakin siang antrean semakin bertambah panjang. Terlihat dalam antrean, ibu-ibu yang membawa anaknya dan orang tua berusia lanjut usia. Beberapa warga terlihat kesal. Mereka, terdengar berteriak karena harus mengantre cukup panjang.

"Saya ngantre dari jam 6.00 pagi. Tapi ini baru dapat formulirnya saja," ujar warga Cileunyi, Inaltis (53 tahun).

 

photo
Ribuan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, menyerbu layanan pembuatan KTP-Elektronik (KTP-el) yang digelar oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jabar, di Kampus IPDN-Jatinangor Sumedang, Rabu (11/4).(Arie Lukihardianti / Republika)

Menurut Inaltis, untuk mengambil formuli saja, ia harus mengantre sekitar2,5 jam. Setelah mendapat formulir, ia sudah menunggu lebih dari 1 jam tapi belum diproses.

"Ya, ngantre-nya memang lama. Tapi, ya kepaksa harus sabar soalnya anak saya belum punya KTP usianya sudah 17 tahun," kata Inaltis seraya mengatakan, ia ikut mengantre untuk mengantar anaknya membuat KTP baru.

Sementara menurut warga Cimahi, Yopi Supriadi (30 tahun), ia pergi dari rumahnya sekitar pukul 5.00. Namun, saat datang ke IPDN antrean masyarakat yang ingin membuat KTP sudah cukup panjang. Yopi mengatakan, ia sebenarnya sudah melakukan perekaman KTP-el pada 2017. Namun, KTP-el nya belum bisa dicetak. Sehingga, untuk berbagai keperluan ia selalu menggunakan surat keterangan (Suket).

"Dari pada lama, belum jadi aja KTP elektronik. Ya ga apa-apa harus antre di sini yang penting punya KTP," ujar Yopi.

 

Menurut Warga Cinambo Ujungberung Kota Bandung,Pardi Supandi (72 tahun), ia sudah mengantre ke tempat pelayanan pembuatan KTP-el ini sejak pukul 6.00 WIB. Sebenarnya, ia sudah cukup lemas. Tapi, berusaha untuk bertahan agar punya KTP.

"Kalau pusing, ya saat mengantre saya duduk dulu," katanya.

 

photo
Ribuan masyarakat Jawa Barat dan sekitarnya, menyerbu layanan pembuatan KTP-Elektronik (KTP-el) yang digelar oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Jabar, di Kampus IPDN-Jatinangor Sumedang, Rabu (11/4).(Arie Lukihardianti / Republika)

Pardi mengatakan, ia membuat KTP-el lagi karena KTP sebelumnya hilang. Jadi, untuk berbagai keperluan ia selalu menggunakan surat kehilangan saja.

"Kalau nunggu dari kecamatan lagi lama. Makanya lebih baik datang kesini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement