Selasa 03 Apr 2018 19:55 WIB

Peluang Gatot Jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata Sekjen PDIP

Hasto meyakini Jokowi akan mencermati nama-nama yang disuarakan untuk jadi Cawapres.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristianto beserta jajaran DPP lainnya hari ini menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristianto beserta jajaran DPP lainnya hari ini menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Selasa (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristianto meyakini Presiden Joko Widodo akan mencermati nama-nama yang disuarakan berbagai pihak menjadi calon wakil presiden yang mendampinginya. Hal itu diungkapkan Hasto, saat ditanyai kemungkinan peluang mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo menjadi cawapres Jokowi.

"Ya seluruh, Pak Jokowi sebagai pemimpin juga akan mencermati seluruh nama-nama disuarakan," kata Hasto usai menyambangi Kantor Partai Nasdem, Menteng, Jakarta, Selasa (3/4).

Namun demikian, Hasto menegaskan saat ini PDIP tengah berkonsentrasi untuk Pilkada serentak 2018. Sehingga untuk Pilpres baru akan dimatangkan setelah Pilkada selesai. "Kita kan melihat konsentrasi utama kita pelaksanaan pemilukada serentak, nanti ya," ujarnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Gatot Nurmantyo resmi pensiun mulai Ahad (1/4) kemarin. Setelah memasuki masa pensiun tersebut, Gatot menyatakan siap menggunakan hak politiknya baik memilih dan dipilih dalam Pemilu 2019. Pascapensiun, rumor ia tertarik masuk ke dunia politik dan maju menjadi cawapres pun kencang berhembus.

Gatot sebelumnya mengatakan bakal tetap mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) walaupun telah memasuki masa purnatugas sejak 31 Maret 2018. Gatot mengatakan salah satu bentuk pengabdian yang bisa dilakukannya adalah maju dalam Pemilu sebagai calon pemimpin bangsa.

(Baca juga: Jenderal Gatot akan Tetap Mengabdi pada NKRI Pascapensiun)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement