Selasa 03 Apr 2018 16:13 WIB

PKS: Gatot Harus Jadi Kader Jika Mau Maju Pilpres

Peluang Gatot Nurmantyo maju pada Pilpres 2019 terbuka lebar jika menjadi kader.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Prayogi
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengungkap peluang mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Mardani mengatakan peluang tersebut baru terbuka lebar jika Gatot menjadi kader partai politik. 

"Bagaimanapun Pak Gatot tokoh nasional, tetapi tidak punya partai politik. Sementara capres-cawapres harus didukung oleh partai yang punya tiket, mestinya kalau udah kader bisa diusung," ujar Mardani di Kompleks Parlemen Senayan, Senayan, Jakarta, Selasa (3/4).

Selain itu, Mardani mengatakan, Gatot juga perlu safari politik ke partai politik untuk meyakinkan para pengurus. Selain itu, Gatot juga harus menawarkan gagasan serta alasan untuk memilih dirinya, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.

Baca Juga: Pekerjaan Rumah Gatot Nurmantyo: Mencari Parpol yang Tepat

Saat ini, PKS sudah memiliki sembilan kader untuk menjadi kandidat capres maupun cawapres 2019. Sementara partai koalisi PKS, Partai Gerindra, juga dalam waktu dekat akan mendeklarasikan capres 2019.

"Kalau komunikasi politik monggo saja PKS terbuka mungkin dari 9 akan ada pembahasan, ternyata mengerucut. Di antara pengerucutan itu, kalau misal Pak Gatot ditimbang-timbang layak, bisa masuk kalau tidak layak, tidak masuk," kata Mardani.

photo
Mardani Ali Sera. (DPP PKS)

Kendati demikian ia melanjutkan, penentuan capres dan cawapres harus didiskusikan oleh partai koalisi. Sementara hingga kini, PKS baru memastikan berkoalisi dengan Partai Gerindra dan masih membuka pintu lebar koalisi dengan partai lainnya.

"Semua duduk bareng-bareng, bahas bareng-bareng dalam keadaan yang setara. Karena tiketnya itu ticket sharing. Jadi, semuanya harus rendah hati menganggap semua pihak sama," kata Mardani.

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo usai resmi pensiun mulai Ahad (1/4) kemarin menyatakan siap untuk memilih dan dipilih dalam Pemilu 2019. Setelah itu, dia pun dikabarkan tertarik masuk ke dunia politik dan maju menjadi cawapres.

Baca Juga: Gatot Mesti Tentukan Pilihan, Jadi Capres atau Cawapres

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement