Selasa 27 Mar 2018 18:27 WIB

Pengeroyokan Mobil di Senen Jadi Pukulan Bagi Pengemudi Ojol

Setiap ada aksi anarkistis, Garda selalu berupaya persuasif

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Bilal Ramadhan
 Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3).
Foto: Republika/Wihdan
Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa waktu lalu santer diberitakan terkait beredarnya sebuah video, yang merekam aksi pengemudi ojek online (ojol) mengeroyok sebuah mobil. Kejadian yang berlokasi di Senen, Jakarta Pusat itu, menjadi pukulan psikologis bagi driver ojol lainnya.

"Karena hasil dari kejadian yang di Senen, kemarin itu jadi pukulan psikologis bagi kita. Makanya kita close, kita jadikan pelajaran," papar Jenderal Lapangan Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA), Badai Asmara, saat ditemui di lokasi demo depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (27/3).

Setiap pengemudi ojol mendengar telah terjadi perilaku kriminal di antara mereka, itu menjadi sebuah cerita yang persuasif. Untuk itu dari kejadian pengeroyokan mobil berwarna putih tersebut, menjadi sebuah pelajaran bagi seluruh pengemudi.

"Setiap ada perilaku kriminal kami berusaha persuasif. Dari kejadian itu, ke depan ojol dilihat lebih indah saja. Bukan barisan gerombolan, bukan barisan bikin sikap-sikap anarkistis," jelas Badai.

Sebelumnya, video pengemudi ojek online menghantam sebuah mobil di Senen menjadi viral. Dalam video berdurasi satu menit itu, terlihat sebuah mobil berwarna putih dengan nomor polisi B 233 PB sedang diamuk massa yang mengenakan jaket driver ojek online.

Beberapa pengemudi ojek online menghantam mobil dengan helm berkali-kali, tetapi ada juga yang mencoba menenangkan para driver. Aksi tersebut bermula ketika pengemudi mobil bertemu dengan konvoi para pengemudi ojek online.

Kala itu, pengemudi ojek online baru saja mengantar salah satu mitra ojek online yang meninggal. Mereka konvoi untuk pulang dan melewati wilayah Senen, Jakarta Pusat.

Pengemudi mobil membunyikan klakson agar dibukakan jalan, tetapi tidak digubris dan malah dihalang-halangi oleh rombongan pengemudi ojek online. Pengemudi mobil sempat menerobos dan menabrak dua motor ojek online.

Namun, pengemudi terjebak macet sehingga pengemudi ojek online berhasil mengejar dan kembali mengamuk mobil itu. Pengemudi bersama satu penumpang di dalam mobil lari. Akibatnya, korban mengakami luka di bagian kepalanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement