REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan, pihaknya belum menerima surat pergantian Wakil Ketua MPR dari Partai Golkar, Mahyudin. Hidayat mengatakan, MPR belum mengetahui alasan pergantian Mahyudin.
"Penggantian Pak Mahyudin kalau dari sisi kami di MPR, kami belum menerima suratnya," kata Hidayat usai Sosialisasi Empat Pilar MPR RI,di Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (20/3).
Setelah surat itu diterima, kata dia, pihaknya akan melihat terlebih dulu alasan mengapa dilakukan penggantian wakil ketua MPR tersebut. "Apakah alasannya sesuai dengan aturan yang ada dalam tata tertib dan MD3 terkait dengan MPR atau tidak. Aturan pergantian pimpinan MPR berbeda dengan penggantian pimpinan DPR," kata Hidayat Nur Wahid.
Menurut dia, pimpinan MPR bisa diganti dengan alasan meninggal dunia dan mengundurkan diri atau berhalangan. "Kami belum tahu alasan dari Partai Golkar untuk melakukan penggantian. Tetapi, kami belum menerima surat apakah benar Golkar akan melakukan penggantian. Kita tunggu saja hari Rabu besok kami akan rapat pimpinan bersama pimpinan Fraksi membahas beberapa hal," ujarnya.
Yang akan dibahas itu, antara lain, perubahan MD3 terkait penambahan pimpinan MPR dan soal pergantian pimpinan MPR dari Partai Golkar, Mahyudin. Sebelumnya Koordinator Bidang Kepartaian Partai Golkar, Ibnu Munzir kepada wartawan membenarkan bahwa Partai Golkar telah mengirimkan surat soal pergantian pimpinan MPR Mahyudin dengan Titiek Suharto. Menurut Ibnu, pergantian itu suatu hal yang biasa dan hanya untuk penyegaran.