REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar menegaskan tidak mempermasalahkan siapa yang akan dipilih Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon wakil presiden (cawapres). Termasuk jika akhirnya Jokowi memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres di pilpres 2019 mendatang.
Wakil Sekretaris Jenderal Pemenangan Pemilu Golkar Ali Mochtar Ngabalin mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memastikan Golkar menyerahkan kepada Jokowi menentukan siapa cawapres yang akan dipilih. Bagi Golkar, sudah menjadi keputusan partai mencalonkan Jokowi sebagai capres dan tidak akan mengalami perubahan.
"Siapa pun cawapres yang Pak Jokowi tetapkan, termasuk AHY atau nama cawapres lain," kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu (14/3).
Ngabalin melanjutkan, sebab Golkar pada posisi tidak berharap cawapres dari internal partai. Namun, kalau nanti misalnya Jokowi memilih cawapres Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Umum Golkar, tentu sebagai kader Golkar ia akan sangat bersyukur dan berterima kasih.
"Tapi kita tidak pada posisi mengajukan ketua umum Golkar sebagai cawapres, kecuali kalau diminta kami akan persiapkan diri," ujarnya.
Soal deklarasi Golkar ke capres Jokowi dan cawapresnya, dikatakannya, tentu menunggu siapa yang akan diusung oleh Jokowi. Nanti akan ada waktunya Golkar harus putuskan dalam keputusan resmi partai menjelang tahapan pendaftaran nanti.
Intinya, tambah Ngabalin, Golkar akan ikut siapa pun nama cawapres yang diputuskan Jokowi. Golkar juga tidak membuat syarat-syarat personifikasi siapa yang layak sebagai cawapres. Siapa pun nama tersebut, apakah dari kader partai di antara partai koalisi atau dari unsur profesional.
"Kami percaya pasti sebelum menetapkan, Golkar akan diajak bicara. Dan pasti akan yang terbaik bagi semua partai koalisi," ungkapnya.
(Baca juga: AHY Dinilai Belum Kuat Mewakili Poros Alternatif)