Selasa 13 Mar 2018 19:42 WIB

PKB: Belum Ada Pembicaraan Lagi Soal Poros Baru di Pilpres

PKB mengatakan belum ada lagi pembahasan soal poros baru pascarapimnas Demokrat.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen Partai PKB Abdul Kadir Karding
Foto: Mahmud Muhyidin
Sekjen Partai PKB Abdul Kadir Karding

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, belum ada lagi pembicaraan terkait wacana pembentukan poros baru untuk pemilihan presiden (Pilres) 2019, pascaRapimnas Demokrat. PKB menilai, proses pembahasan pembentukan poros baru masih sangat panjang.

"Kalau komunikasi terus dijalin, tapi kalau poros baru ada tapi hanya sekilas. belum ada perkembangan yang signifikan," kata Karding kepada wartawan, Selasa (13/3).

Soal poros baru, diakui dia, memang tidak pernah lebih jauh pembicaraannya. "Hanya mengerucut saat sebelum Rapimnas Demokrat, sekedar menggoda-godain saja," ujarnya.

Karding mengungkapkan sebagian besar pendukung PKB masih berharap bersama Jokowi. Walaupun sampai saat ini PKB belum mendeklarasikan mengusung Jokowi sebagai calon presiden. Dengan harapan Ketua Umum PKB menjadi Cawapres.

Karena itu PKB menyambut baik ketika Ketua Umum DPP Partai Demokrat SBY mengisyaratkan bergabung ke Jokowi. Panggung Demokrat di Rapimnas kemarin, menurutnya, dimanfaatkan sangat baik oleh Demokrat melalui SBY untuk mendekatkan diri dengan Jokowi. Begitu juga Jokowi yang menyambut dengan memanfaatkan sebaik-baiknya.

"Jadi komunikasi soal Poros Baru kemarin masih sebatas informal yang belum bisa dibicarakan jauh," ujarnya.

(Baca: Demokrat, PKB, dan PAN Gelar Pertemuan Bahas Poros Tengah)

Seperti diketahui, sejumlah politikus dari Partai Demokrat, PKB dan PAN sempat menggelar pertemuan pada Kamis (8/3) lalu. Pertemuan tesebut membahas sejumlah hal terkait Pemilu 2019, termasuk kemungkinan membentuk poros ketiga.

Poros yang dimaksud yakni poros di luar partai yang mendukung kembali Joko Widodo sebagai calon presiden pada pilpres 2019, maupun poros Partai Gerindra yang berniat memajukan Prabowo Subianto.

"Kami tadi bertiga bertemu membahas perkembangan yang ada sambil ngobrol ringan aja sambil ngopi, termasuk membahas gagasan poros tengah itu, poros ketiga," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan saat dihubungi pada Kamis (8/3) petang.

Hinca mengungkapkan, poros ketiga dimungkinkan untuk memberi pilihan alternatif bagi masyarakat di pilpres 2019. Karena itu, poros tersebut terbuka juga untuk partai lain, selain Demokrat, PKB, dan PAN.

Isu terciptanya poros baru atau ketiga tengah santer menuju tahapan pilpres 2019. Poros tersebut di luar dari partai yang sudah lebih dahulu merapat mendukung Joko Widodo sebagai presiden, maupun Partai Gerindra yang hendak mengusung Prabowo Subianto.

Adapun poros baru dimungkinkan jika dari lima partai yang belum menentukan sikap, yakni PAN, PKB, PKS, Demorkat dan Gerindra, tidak ada lagi partai yang menyebrang ke koalisi pendukung Jokowi.

Dengan perhitungan, jika PKS-Gerindra yang selama ini kerap 'mesra' berkoalisi maka cukup untuk maju ke pilpres 2019, sedangkan sisa tiga partai, yakni PAN, PKB dan Partai Demokrat, juga cukup membentuk poros.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement