REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Tanjakan Emen yang berada di Kampung Cicenang, Desa/Kecamatan Ciater, Subang, jadi lokasi menakutkan bagi para pengguna jalan. Sebab, di titik berada pada jalan nasional penghubung Subang dan Bandung via Lembang ini sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Karena kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Subang akan berupaya membuat jalur penyelamatan.
Kadishub Kabupaten Subang Rona Mairansyah mengatakan, sejak dua kecelakaan di lokasi tersebut, berbagai pemangku kepentingan atau stakeholder, termasuk Dishub Subang, melakukan evaluasi dan kajian di lokasi tersebut. Dua kecelakaan yang dimaksud, yaitu bus Pariwisata Passion Class terguling di lokasi itu dengan korban jiwa 27 orang pada bulan lalu dan kecelakaan minibus travel yang membawa pegawai rumah makan asal Indramayu pada Senin (12/3).
"Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti dari provinsi dan kepolisian, di lokasi Tanjakan Emen perlu dibuatkan jalur penyelamatan,” ujar Rona, kepada sejumlah media, Selasa (13/3).
Rencananya, ada tiga jalur penyelamatan di sepanjang Tanjakan Emen. Untuk pengerjaan jalur ini, Pemkab Subang akan melakukan proses lelang pada akhir Maret nanti.
Rona mengatakan pembangunan jalur penyelamatan, mulai dari perencanaan hingga tahap penyelesaian, akan dikerjakan selama empat bulan kedepan. Dia berharap dengan adanya jalur penyelematan ini, kasus kecelakaan di Tanjakan Emen bisa berkurang.
"Saat ini, Tanjakan Emen selalu jadi fokus perhatian. Pasca kecelakaan Bus Passion Class yang menewaskan 27 orang pada Februari lalu," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Subang AKBP Muhammad Joni mengatakan, sampai saat ini sopir Isuzu Elf yang mengalami kecelakaan pada Senin kemarin masih dalam tahap pemeriksaan dan belum ada peningkatan status. Akan tetapi, dia menyatakan kecelakaan kemarin yang mengakibatkan 15 penumpang luka-luka ini akibat kesalahan manusia atau human error.
"Hasil olah TKP, sopir travel atas nama Ari Fahruroji, mengalami hilang konsentrasi di lokasi tersebut, " ujar Joni.
Kendati demikian, Joni melanjutkan, sopir juga sudah berupaya mengendalikan laju kendaraannya. Bahkan, persneling berada di posisi gigi tiga. Lalu, rem tangan juga dalam kondisi berfungsi. Akan tetapi, kecelakaan tersebut tetap terjadi.
Terkait dengan korban kecelakaan yang semula dirawat di RSUD Ciereng, Joni menyebutkan, saat ini sudah dibawa pulang oleh pihak keluarganya. Termasuk korban kritis atas nama Ari Anggara yang sudah dipindahkan ke RS di Bekasi.