Senin 12 Mar 2018 10:57 WIB

Keluarga Belum Tentukan Waktu Kremasi Mantan Bos Matahari

Jenazah Haru Darmawan saat ini disemayamkan di rumah duka Kertha Semadi, Denpasar.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Aprindo sekaligus juru bicara keluarga mendiang Hari Darmawan, Roy Nicholas Mandey
Foto: Mutia Ramadhani
Ketua Aprindo sekaligus juru bicara keluarga mendiang Hari Darmawan, Roy Nicholas Mandey

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan (77 tahun) meninggal dunia dan jasadnya ditemukan hanyut di Sungai Ciliwung, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/3). Jenazah kini disemayamkan di rumah duka, Kertha Semadi, Jalan Cargo Permai, Denpasar, Bali.

Pihak keluarga pada awalnya berencana untuk mengkremasi mendiang, Rabu (14/3) dan melarung abunya ke laut. Namun, karena hari tersebut bertepatan dengan Upacara Melasti umat Hindu menjelang Nyepi, keluarga pun belum menentukan kepastian pantai yang akan menjadi lokasi pelarungan abu mendiang Hari.

"Saat ini keluarga belum menentukan lokasi pantai tempat pelarungan abu. Ini karena Rabu nanti masyarakat Bali menjelang Nyepi biasanya akan melaksanakan Melasti, menyucikan diri di pantai-pantai," kata Ketua Umum Asosiasi Pelaku Ritel Indonesia (Aprindo) sekaligus juru bicara keluarga, Roy Nicholas Mandey di Denpasar, Senin (14/3).

Roy menambahkan keluarga lebih lanjut akan mempertimbangkan abu jasad Hari akan dilarung hari yang sama atau ditunda. Lokasi pantai pun belum ditentukan karena keluarga menghormati upacara agama umat Hindu Bali yang biasanya dilakukan di setiap pantai pada waktu bersamaan.

Bali dipilih sebagai tempat peristirahatan terakhir mendiang Hari karena kecintaan beliau akan Pulau Dewata. Roy menceritakan mendiang Hari menyebut Bali sebagai tempat yang dinamis. Tak heran jika Keluarga Besar Hari Darmawan juga memiliki hunian mewah di Sanur, Denpasar sejak lima tahun lalu.

Mendiang Hari, kata Roy sangat menyukai pantai. Beliau pernah berpelesir ke pantai-pantai di kawasan Sanur, Nusa Dua, dan Nusa Penida. Seperti diberitakan sebelumnya, pendiri Matahari Department Store dan pemilik Taman Wisata Matahari (TWM), Bogor, Hari Darmawan, ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Bogor, Sabtu (10/3).

Kapolsek Cisarua, Kompol Ijang Yusuf Taojiri, menjelaskan, tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari tempat kejadian perkara (TKP), lokasi ditemukannya jasad Hari Darmawan. Kepolisian hanya menemukan barang bukti milik Hari, seperti uang, cincin dan dompet dari olah TKP yang digelar pada Sabtu (10/3) pagi hari.

Pada tubuh Hari, ditemukan luka pada bagian dahi yang diakibatkan terbentur batu di Sungai Ciliwung, Bogor, tempat ditemukannya korban.  "Kami sudah bawa jenazah untuk visum, tapi belum bisa kami kasih informasi karena itu wewenang petugas medis," ucap Ijang ketika dikonfirmasi Republika.co.id.

(Baca juga: Ini Dugaan Penyebab Tewasnya Mantan Bos Matahari)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement