REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta menyatakan harapannya untuk membuka kembali Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rencana ini hampir bisa dipastikan akan dilakukan pada penataan kawasan Tanah Abang tahap II atau jangka menengah.
"Di midterm kemungkinan dibuka. hampir pasti dibuka," kata Sandiaga di Kompleks Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (2/3) malam.
Di hari yang sama Sandiaga mengatakan penataan di Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat hanya bersifat sementara. Ia berharap jalan itu dapat dibuka kembali.
Ia mengatakan penggunaan Jalan Jatibaru untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) memang hanya sementara. Kebijakan itu masuk dalam perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka menengah untuk kawasan Tanah Abang rencananya akan diluncurkan bulan ini.
Baca juga, Sandi: Kemacetan di Tanah Abang Berkurang.
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memutuskan untuk menutup satu lajur di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta. Ia mengatakan kebijakan itu adalah solusi jangka pendek untuk menyelamatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut Sandiaga, UMKM merupakan sektor yang paling patuh terhadap pembayaran pajak dan pembayaran kredit. Data perbankan menunjukkan bahwa kepatuhan UMKM dalam membayar pajak di atas 90 persen.
Sandiaga mengatakan, pengambilan kebijakan penataan di kawasan Tanah Abang adalah wewenang Pemprov DKI. Kebijakan ini, menurutnya, diambil untuk memastikan penyelematan lapangan kerja bagi UMKM.
Kendati semikian, ia mengatakan penataan ini bersifat sementara sembari menunggu konsep transit oriented development (TOD) yang akan diterapkan di Tanah Abang. Penataan jangka panjang itu, kata dia, dilakukan berbasis data yang menitikberatkan pada penyelesaian persoalan pengangguran, ketimpangan dan kemiskinan.