Selasa 27 Feb 2018 13:36 WIB

Siapa Cawapres di Pilpres? Ini Jawaban Jokowi

Jokowi mengatakan kriteria cawapres masih dalam pematangan dan penggodokan

Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo masih menggodok kriteria orang yang akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampinginya dalam pemilu 2019. JOkowi mengatakan semua masih dalam proses pematangan dan penggodokan.

"Semuanya baru dalam proses pematangan, penggodokan mengenai kriteria, belum berbicara mengenai siapa jadi ditunggu saja. Sabar," kata Presiden Joko Widodo di kawasan industri Delta Silicon, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (27/2).

Presiden Joko Widodo menyampaikan hal itu seusai meresmikan pabrik bahan baku obat dan produk biologi milik PT Kalbio Global Medika (KGM) yang merupakan anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) di Cikarang. Saat mengucapkan hal tersebut, Presiden Jokowi berdampingan dengan Menteri Perindustrian yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto.

"Dekat saya sekarang ada Pak Airlangga," kata Presiden tersenyum dan juga disambut senyum oleh Airlangga.

Presiden tidak menjawab jelas pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan Wakil Presiden Jusuf Kalla menolak untuk kembali diajukan sebagai pasangannya nanti. "Dicoba ditanyakan ke Pak Jusuf Kalla," ungkap Presiden.

Ia hanya mengulang bahwa penggodokan itu masih dilakukan oleh tim internalnya maupun parpol-parpol yang mendukung Joko Widodo sebagai capres 2019. "Sudah saya sampaikan masih dalam proses, baru penggodokan, pematangan baik oleh partai-partai maupun tim internal saya," tambah Presiden.

Sebelumnya Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengumumkan pencalonan Joko Widodo sebagai capres PDI Perjuangan di Rakernas PDIP pada 23 Februari 2018. Saat ini sudah ada delapan parpol yang mendukung Jokowi maju sebagai capres pada pemilu 2019 yaitu PDIP, Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Hanura, Perindo, dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement