Jumat 23 Feb 2018 20:26 WIB

Nasdem: Dukungan PDIP untuk Jokowi Perkuat Koalisi

Sekjen Nasdem menyambut baik keputusan PDIP kembali mengusung Jokowi.

Rep: Debbie Sutrisno‎/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Jhonny G Plate.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR Jhonny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Jhonny G Plate menyambut baik keputusan PDIP untuk kembali mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (Capres) dalam pemilihan presiden tahun depan. Pengusungan ini semakin memperkuat koalisi sejumlah partai yang juga telah memastikan akan mendukung Jokowi dalam pemilihan umum mendatang.

Jhonny mengatakan, dukungan dari PDIP pun mengembalikan koalisi Nasdem-PDIP sebagai partai yang mengusung Jokowi dalam Pilpres 2014. Kerjasama yang terulang diharap bisa mengukuhkan Jokowi memenangkan kembali kursi kepresidenan.

"Dengan PDIP menyatakan kembali dukungannya, maka sekarang formasi koalisinya menjadi kuat, lebih dari 52 persen. Nasdem, Golkar, Hanura, PDIP dan PPP. Kami tentu yakin menjadi lebih dalam memenangkan kontestasi Pilpres nanti. Semua ini kan demi kepentingan bangsa dan negara," katanya dalam sebuah diskusi, Jumat (23/2).

Sementara untuk calon pendamping Jokowi dalam Pilpres mendatang, Jhonny masih belum melihat sosok mana yang benar-benar akan diajak Jokowi bekerjasama. Ada beberapa alasan yang menjadi pertimbangan Jokowi beserta partai pengusung dalam mencari calon wakil presiden.

Pertama, wakil yang nantinya akan dipasangkan sudah harus memiliki kecocokan dengan Jokowi, sehingga kerjasama antarkeduanya bisa berjalan harmonis dalam membangun negara. Kedua, wakil ini tidak boleh dari nol, artinya ketika Jokowi berhalangan dalam menjalankan pemerintahan maka dia harus sudah bisa meneruskan program yang dicanangkan sejak awal pemerintahan.

"Maka pilihlah calon wapres yang memahami betul visi dan misi presidennya, mengetahui betul agenda-agenda juga fungsinya mampu memberikan elektabilitas yang memadai untuk presiden," ujar Jhonny.

Menurut Jhonny, calon wakil yang diusung juga bisa saja menjadi calon presiden pada pilpres 2024 mendatang. Artinya calon yang digaet harus memiliki visi dan misi jangka panjang ketika nantinya dia terpilih dan dipersiapkan untuk Pilpres selanjutnya. Karena Jokowi tidak mungkin maju kembali setelah terpilih dua kali secara beruntun sebagai presiden Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement